Hadist ini, cukup jelas bahwa Nabi Muhammad SAW mengisyaratkan pentingnya hisab di masa mendatang (masa kini) untuk menentukan awal bulan-bulan hijriyah, tetapi di masa itu, tentu Rasullulah SAW memahami keterbatasan, sehingga kedepan (saat ini) masa sudah canggih, maka hisab menjadi penting diterapkan, agar terjadi keseragaman dalam menentukan jumlah hari pada bulan-bulan  hijriyah, bisa 29 hari atau 30 hari.

Di era modern saat ini, semua harus mengikuti perkembangan zaman. Bagi yang menggunakan alat optik seperti teropong maupun dengan penghitungan astronomi, tidak ada yang salah, karena semuanya menggunakan dasar hukum yang sama yakni menyaksikan hilal.