SULTENG RAYA — Pemimpin Wilayah Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah, Heriswan menyatakan, harga beli beras Rp12.000 per kilogram (kg) di tingkat tapak akan menguntungkan petani.
Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan akselerasi penyerapan beras lokal sesuai dengan target yang ditetapkan yakni 3.894 ton pada periode Februari-April 2025.
“Itu sangat menguntungkan, bikin untung petani karena harga beli itu naik dari sebelumnya, kami di Sulteng menyerap beras, sementara 19 Kanwil lain ada yang menyerap gabah,” katanya kepada awak media beberapa waktu lalu.
Bulog Sulteng, lanjut Pimwil Heriswan mengklaim telah menyiapkan strategi-strategi khusus untuk optimalisasi serapan yakni dengan menggerakkan cabang-cabang yang dimiliki Bulog Sulteng di beberapa kabupaten.
“Bulog Luwuk sudah teken dengan petani 50 ton, cabang lain sedang bergerak. Kita perkuat koordinasi dengan ranting kami. Demikian juga koordinasi lintas sektor dengan pemerintah maupun pihak TNI,” kata Pimwil Heriswan.
Pimwil Heriswan mengatakan, hingga 13 Februari 2025, serapan beras Bulog Sulteng telah mencapai 444.700 kilogram (kg). “Hari ini, (kemarin, red) masih loading,” ucap Heriswan.
“Dalam menyerap beras, kita selalu mengutamakan standar bulog untuk menjaga kualitas beras,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Manager Bisnis Bulog Kanwil Sulteng, Abd. Halim Sarro mengatakan, pihaknya juga membuka pembelian per orang jika ingin menjual di beras di Bulog.
“Kami membuka itu, sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kami terbuka dan menginformasikan itu kepada masyarakat khususnya petani,” kata Halim. RHT