SULTENG RAYA – Majelis PAUD, Dasar, dan Menengah Pengurus Wilayah Aisyiyah (PWA) Aisyiyah Sulawesi Tengah menyelenggarakan Pelatihan Aplikasi Pendidikan kepada puluhan guru PAUD dan TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) di Kota Palu, yang dilaksanakan di Gedung BPMP Sulteng, Jalan Soetomo, Kota Palu, Jumat-Sabtu (7-8/2/2025).

Kegiatan yang mengangkat tema “Optimalisasi Penggunaan Aplikasi Pendidikan dalam Integrasi Data untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Guru Aisyiyah se-Kota Palu” tersebut akan bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas tenaga guru PAUD-TK ABA di Kota Palu sehingga mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia pendidikan masa kini.

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Palu, Nini Martini M.Pd mengatakan, kegiatan itu begitu penting karena salah satu kegiatan berorientasi meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat PAUD-TK yang merupakan pondasi penting perkembangan peserta didik.

Dalam era digital, lanjutnya, pemanfaatan teknologi dalam pendidikan sudah lumrah digunakan. Oleh karena itu, tenaga pengajar harus belajar berbagai macam aplikasi pendidikan yang dapat membantu dalam proses pembelajaran maupun proses administrasi.

“Saya sangat berharap pada kegiatan ini, semua tenaga pengajar dan pengurus sekolah dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang akan kita terapkan di sekolah nanti setelah kita pulang selesai di kegiatan ini. Mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya,” katanya.

Sementara itu, Mewakili Ketua PWA Sulteng, Sekretaris PWA Sulteng, Dr. Indah Ahdiah, S.Sos. M.Si dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan itu menjadi kegiatan yang sangat penting sebagai wujud Karakter Gerakan Aisyiyah (KGA) yang menjadi pesan dari Tanwir 1.

Dikatakannya, ada empat karakter gerakan ‘Aisyiyah yakni (1) gerakan Islam berkemajuan, dakwah, dan tajdid. (2) Gerakan peremuan berkemajuan, (3) Gerakan amal, dan (4) Gerakan kebangsaan dan kemanusiaan universal.

“Bahwa, guru-guru di ‘Aisyiyah itu tidak ketinggalan dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan aplikasi. Itu tuntutan dan tantangan bagi tenaga pengajar kita. Kegiatan-kegiatan seperti ini menunjukkan bahwa kita adalah perempuan-perempuan berkemajuan,” katanya.

Dalam kesempatan sambutannya, ia juga sedikit menyinggung soal inovasi sekolah ABA yang kekinian. Saat ini, di daerah lain, dapat menerima peserta didik non-muslim.

“Ini merupakan bukti bahwa kita memang memperhatikan unsur-unsur kemanusiaan sebagai implementasi kemanusiaan universal tadi, dakwah itu bukan hanya menetapkan bergabung dengan kita karena seagama, tetapi bergabung dengan kita karena ingin memajukan bangsa secara keseluruhan. Ini Amanah dari Pimpinan Pusat,” kata dia. RHT