SULTENG RAYA- Ketua STMIK Bina Mulia Palu, Ir. Burhanuddin Andi Masse, M.Kom menyampaikan jika kesuksesan itu membutuhkan 90 persen usaha dan 10 persen inspirasi.
Hal tersebut disampaikan di hadapan undangan dan peserta wisudawan angkatan ke 19 dan Dies Natalis ke 24 Tahun STMIK Bina Mulia Palu di salah satu hotel di Kota Palu, Rabu (5/2/2025).
Katanya, tidak ada kesuksesan tanpa adanya kerja keras dan perjuangan. Sukses itu adalah sebuah perjalanan, sementara perkuliahan adalah salah satu dari proses perjalanan itu.
Olehnya Ia meminta kepada para wisudawan agar jangan perna berhenti berproses hingga mencapai ke suksesan. Gelar sarjana yang kini dimiliki para wisudawan bukan akhir dari sebuah proses perjalanan, melainkan awal dari tahapan berikutnya.
Burhanuddin mengingatkan, bahwa tidak ada tangga berjalan untuk mencapai kesuksesan, yang ada adalah anak tangga yang harus lewati satu per satu secara bertahap, kerap kali mengakibatkan orang yang melewatinya terpleset dan mengeluh. Namun jangan perna berhenti, yang perlu dilakukan adalah istirahat sejenak dan kembali bangkit melanjutkan perjalanan menuju anak tangga selanjutnya hingga akhir.
“Olehnya itu, gelar sarjana ini bukan akhir, namun awal untuk tahapan berikutnya. Terus kembangkan keilmuan yang kalian miliki,”pesan Burhanuddin.
Mengingat kata Burhanuddin, saat ini adalah era digitalisasi yang terus tumbuh pesat memaksakan manusia untuk beradaptasi, para wisudawan sebagai agen perubahan harus bisa keluar dari zona nyaman, dan yang tidak kalah penting adalah jangan perna ada perasaan takut gagal, karena gegalaan itu ada jika berhenti berusaha. “Thomas Alva Edison harus berkali-kali melakukan percobaan, hingga menghasilkan bola lampu yang dinikmati saat ini,”sebutnya.
Di tempat yang sama, Kepala LLDIKTI Wilayah XVI Munawir Sadzali Razak, S.IP.,M.A menyampaikan terdapat 23 juta pekerjaan akan hilang karena diambil alih oleh kehadiran teknologi. Kehadiran teknologi mendistrupsi banyak pekerjaan yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia.
“Kehadiran teknologi memudahkan aktivitas manusia, itulah yang akan mendistrupsi pekerjaan. Karyawan bank juga akan mengalami hal yang sama, sudah semakin mengecil, yang pensiun tidak akan diganti dengan manusia, melainkan dengan teknologi,”ungkapnya.
Namun disisi lain akan muncul pekerjaan baru, sekitar 27 hingga 46 juta, tapi pekerjaan baru itu membutuhkan skill khusus. “Inilah tantangan perguruan tinggi, SDM yang dihasilkan harus relevan dengan kebutuhan yang ada di luar sana,”sebutnya. ENG