SULTENG RAYA – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, menerima kunjungan jajaran anggota DPRD Kabupaten Tolitoli di rumah jabatannya, Kamis (16/1/2025).
Hadir langsung sejumlah pejabat di Pemkot Palu, seperti Sekretaris Daerah, Irmayanti Pettalolo, para asisten, sejumlah kepala dinas di lingkup Pemkot Palu, dan lainnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Hadianto menyambut baik kedatangan rombongan pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Tolitoli ke Kota Palu, untuk bersilaturrahim sekaligus melakukan studi banding.
“Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami Kota Palu. Penghormatan ini adalah penghormatan bahwa kita semakin menguatkan silaturrahim maupun hubungan kebersamaan di antara kita,” kata Wali Kota Hadianto.
Menurut dia, Kota Palu maupun Kabupaten Tolitoli dan daerah lainnya se-Sulawesi Tengah, merupakan etalase dari Provinsi Sulawesi Tengah. Sehingga, etalase-etalase ini harus bisa bersinergi dengan baik, supaya bisa membangun suatu entitas etalase, yang betul-betul merefleksikan Sulawesi Tengah.”Karena Sulawesi Tengah bukan hanya Palu, tapi ada 12 kabupaten lainnya,” ungkapnya.
Olehnya, Wali Kota Hadianto sangat bersyukur, kehadiran jajaran pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Tolitoli ingin menyamakan persepsi dan pandangan dalam langkah untuk Sulteng.
Wali Kota berkomitmen Pemkot Palu siap memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan, terutama terkait pengelolaan dan penyaluran gas 3 kg kepada masyarakat. Kemudian, terkait upaya memberikan optimalisasi pelayanan untuk bisa menggerakkan pendapatan daerah yang efektif, termasuk juga hal-hal yang lain.
“Saya punya clue kepada kita, bahwa Pemkot Palu sangat menyadari posisinya sebagai Ibu Kota Provinsi Sulteng. Karena menyadari hal tersebut, maka pintu kedepan harus betul-betul dibuat dengan sebaik-baiknya,” ungkap dia.
Wali Kota mengatakan, kalau berbicara periode pertama kemarin, cukup singkat. Di samping pemerintah menghadapi situasi dan kondisi yang sama, yakni Covid-19 yang hampir berjalan 1,5 tahun.
“Kemudian kita masuk pada fase tahun politik di tahun 2023-2024. Maka efektif kita bekerja untuk daerah kita, ya kira-kira dua tahun. Tentunya waktu dua tahun ini sangatlah singkat buat kita, untuk meng-cover semua. Sedangkan lima tahun pun sulit menyelesaikan semua,” jelasnya.
Namun demikian, Pemkot Palu menyadari, perbaikan-perbaikan itu merupakan langkah awal untuk menuju pencapaian yang lebih besar. “Kalau itu tidak dilakukan, khawatirnya kita tidak bisa sampai. Jadi itu yang menjadi prinsip dasar kami berpikir Pemerintah Kota Palu terkait dengan apa yang harus dilakukan,” tutup Wali Kota. RHT