SULTENG RAYA –Akademisi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Dr. Muhammad Rizal Masul, mendukung kebijakan libur sekolah selama bulan Ramadan atau bulan puasa.

Menurutnya, kebijakan ini bukanlah hal yang baru bagi Indonesia, karena sebelumnya sudah pernah diterapkan pada masa kepemimpinan Presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Rizal menilai bahwa libur sekolah pada bulan puasa bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk lebih fokus dalam beribadah, serta meningkatkan penanaman iman dan takwa. “Anak-anak bisa lebih terkontrol dalam aktivitas ibadahnya, seperti mengaji, salat, dan berpuasa. Orang tua dapat memantau dan mengingatkan anak-anak mereka untuk salat dan mengaji, yang kadang terabaikan ketika sekolah tetap berlangsung,” ungkap Rizal, Rabu (13/1/2025).

Menurut Rizal, dengan libur sekolah, anak-anak tidak akan terganggu dengan tugas sekolah yang bisa mengalihkan perhatiannya dari ibadah. “Jika sekolah tetap buka, anak-anak seringkali tidak bisa terpantau dengan maksimal, terutama dalam menjalankan kewajiban agama seperti salat dan mengaji,” tambahnya.

Sekolah juga katanya dapat membuat program-program khusus selama bulan puasa, seperti buku kontrol untuk memantau salat, mengaji, dan puasa, yang dapat menjadi motivasi bagi anak-anak.

“Selain itu, sekolah bisa memberikan reward bagi siswa yang memenuhi target ibadah selama bulan puasa. Ini bisa menjadi nilai afektif yang positif bagi perkembangan mereka,” ujarnya.

Terkait dengan capaian pembelajaran, Rizal yakin itu tidak akan terganggu selama bulan puasa. Tinggal kreativitas sekolah dan guru dalam merancang pembelajaran. ENG