SULTENG RAYA- Universitas Muhammadiyah Palu bersama Universitas Gorontalo dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya (STIK IJ) berkolaborasi melakukan penelitian dan pegabdian pada masyarakat di Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi, Sabtu (4/1/2025).
Penelitian dan pengabdian yang dilakukan selama satu hari itu melibatkan sebanyak 171 peserta terdiri dari dosen dan mahasiswa, dari tiga perguruan tinggi menyasar lima desa yang ada di Kecamatan Tanambulava, masing-masing Desa Lambara, Desa Sibowi, Desa Sibalaya Utara, Desa Sibalaya Barat, dan Desa Sibalaya Selatan.
Penelitian dan Pengabdian tersebut dilakukan dalam bentuk pemberian edukasi dan penyuluhan kesehatan terkait masalah-masalah kesehatan, seperti Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), Penyakit Hipertensi, Diabetes Melitus, dan Stunting.
Para mahasiswa itu disambut hangat oleh Wakil Bupati Sigi Dr. Samuael Yansen Pongi, SE., M.Si, didampingi Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Sigi, Roro Istanti, Kadis Kesehatan Kabupaten Sigi dr.Trieko Stefanus Larope dan Kadis Kesehatan Kota Palu dr. Rochmat Jasin, Camat Tamanbulava dan sejumlah kepala desa.
Wakil Bupati berharap hasil penelitian dari tiga perguruan tinggi itu juga diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Sigi dalam bentuk rekomendasi yang dapat ditindak lanjuti langsung oleh Dinas Kesehatan.
Mengingat, salah satu masalah kesehatan yang masih menjadi fokus pemerintah Kabupaten Sigi saat ini adalah masalah stunting. Stunting sebut Wakil Bupati bukan hanya faktor Gizi melainkan juga diakibatkan oleh faktor-faktor lain salah satunya adalah masalah sanitasi. “Olehnya itu, tentu kami sangat berharap hasil penelitian ini nantinya juga diberikan kepada kami dalam bentuk rekomendasi, Pak Kadis bisa langsung tindak lanjuti,”sebut Wakil Bupati.
Sebagai Ketua Tim Percepatan Penanggulangan Stunting Kabupaten Sigi, Wakil Bupati menyampaikan jika Kabupaten Sigi di tahun 2024 merupakan salah satu kabupaten di Indonesia tingkat capaian angka penurunan stuntingnya sangat tinggi hingga mencapai 10,4 persen. Hal itu katanya bisa tercapai karena selama ini terus melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan perguruan tinggi
Olehnya itu, sebagai bentuk apresiasi dan reword, Wakil Bupati menjanjikan akan membawa perwakilan kepala puskesmas dan kades terbaik untuk bersama-sama melakukan studi banding ke desa yang penanganan stuntingnya bagus. “Karena kerja-kerja nyata yang dilakukan secara kolaborasi itu sangat mempengaruhi masa depan generasi Kabupaten Sigi, ini adalah sebagai bentuk reword,”sebutnya.
Di tempat yang sama, Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kerjasama Universitas Muhammadiyah Palu. Dr. Sudirman, S.KM., M.Kes menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Sigi yang telah menyambut dengan baik kehadiran para mahasiswa yang akan melakukan penelitian dan pengabdian di kabupaten itu, khususnya di Kecamatan Tanambulava.
Khusus untuk Unismuh Palu yang merupakan orang tua asuh dalam proses percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sigi berdasarkan SK Gubernur Sulawesi Tengah sebut Sudirman, ditambah lagi dengan MoU yang telah dibangun antara Rektor Unismuh Palu dengan Bupati Sigi di tahun 2023, sehingga tidak heran jika penelitian dan pengabdiannya mahasiswa Unismuh Palu lokusnya salah satunya adalah wilayah Kabupaten Sigi.
“Dengan itu, kali ini kembali masuk bersama dengan dua perguruan tinggi lainnya berkolaborasi melakukan penelitian dan pengabdian, terimakasih sebuah kehormatan telah disambut langsung oleh Pak Wakil Bupati bersama Ibu Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Sigi,”sebut Sudirman.
Sebagaimana telah diketahui katanya, Sulawesi Tengah angka stuntingnya masih berada pada angka 2,7 persen. Sehingga kolaborasi dalam penelitian dan pengabdian untuk bersama-sama mengatasi masalah stunting di Wilayah Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Sigi sangat penting.
Apa yang dilakukan saat ini sebutnya, adalah bagian dari upaya kolaborasi antara perguruan tinggi bersam-sama dengan pemerintah daerah menangani masalah kesehatan. Ini bukan akhir, namun diharapkan akan terus ada kolaborasi antar perguruan tinggi dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama mengatasi masalah-masalah kesehatan di masyarakat, bukan hanya kasus stunting namun juga kasus-kasus lainnya.
Ketua STIK IJ Palu, Andi Subardin, AB, S.KM. M.Kes menambahkan, dengan melihat kondisi masalah kesehatan di masyarakat, tidak bisa lagi hanya satu institusi yang terlibat dalam penangani, namun membutuhkan keterlibatan lintas institusi termasuk di dalamnya melibatkan perguruan tinggi. “Kehadiran kami bersama-sama dengan perguruan tinggi lainnya adalah mengambil posisi sebagai salah satu dari institusi yang terlibat dalam penanganan itu,”sebutnya.
Saat ini katanya, Ia melibatkan 20 mahasiswa dan 10 dosen, dengan harapan hasil dari penelitian dan pengabdian itu bisa menghasilkan sebuah rekomendasi yang akan nantinya diberikan kepada pemerintah untuk ditindaklanjuti.
Sementara itu, perwakilan dosen dari Universitas Gorontalo, Franning Edisi Badu,S.KM., M,Kes menyampaikan, jika ini adalah kedua kalinya terlibat dalam kolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Palu, khususnya dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unismuh Palu.
Kali pertama dilakukan pada tanggal 2 Januari 2024 di Labuan Induk Kabupaten Donggala, terkait penyakit tidak menular dengan melibatkan mahasiswa semester V, dan kali ini kali kedua kembali dilakukan di awal tahun 2025 dengan melibatkan 49 mahasiswa semester III dan 1 dosen.
“Ini merupakan kegiatan kedua kalinya berkolaborasi dengan Unismuh Palu sebagai bentuk implementasi tindak lanjut kerjasama yang perna dibangun secara bersama-sama,”sebutnya.
Kolaborasi penelitian dan pengabdian ini sebutnya luarannya dalam bentuk jurnal.ENG