SULTENG RAYA – Ibadat perayaan Natal bagi jemaat kristiani di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Sulawesi Tengah berlangsung sederhana, khusyuk, dan meriah. Ibadat Natal dilaksanakan pada Rabu (25/12/2024) pukul 07.00 Wita di Gereja Oikoumene IMIP, Desa Labota, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulteng.
Dalam ibadat perayaan Natal ini, Gereja Oikoumene dihadiri ratusan umat yang mencakup warga Desa Labota dan sekitarnya, yang didominasi pekerja di kawasan IMIP. Dengan diiringi nyanyian menghentak, ibadat Natal ini mengangkat tema “Marilah Sekarang Kita Pergi Ke Betlehem” sebagai tema umum nasional perayaan Natal 2024 (Injil Lukas 2: 7-15).
Bertindak selalu pemimpin ibadat, Pendeta Zetliati Tiranda, S.Th. mengundang jemaat untuk merenungkan makna Natal sebagai peringatan kelahiran Yesus Kristus yang membawa sukacita bagi umat manusia. Lebih jauh, Pendeta Zetliati mengajak umat memaknai simbol-simbol yang termuat dalam kisah Yesus yang dilahirkan di Kota Betlehem dalam keadaan sederhana; dengan berbungkus kain lampin dibaringkan di palungan kandang domba.
“Betlehem adalah kota terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, yang berjarak sembilan kilometer dari Yerusalem. Tetapi dari sanalah lahir seorang raja yang kekuasaannya mahabesar,” ucap Pendeta Zetliati.
Kabar baik kelahiran Yesus lantas mula-mula disebarkan oleh para gembala, yaitu kalangan yang selain tidak terpandang, juga tidak berpendidikan.
“Pekerjaannya dipandang hina. Tapi melalui gembala ini, Tuhan menyampaikan kabar gembira,” katanya.
Dari situ, umat Kristiani diajak memaknai momen perayaan Natal sebagai kesempatan bersyukur dan turut serta berbagi kabar sukacita karya keselamatan Tuhan. Selaras dengan firman Tuhan, pendeta Zetliati mengajak umat untuk tidak minder atau rendah diri. Sebaliknya, umat diundang untuk membenahi diri dan perilaku agar tidak memandang remeh orang lain atau meninggikan diri sendiri.
“Walaupun Anda kecil di mata masyarakat atau sesamamu, tetapi engkau berharga di mata Allah,” imbuhnya.
Natal di Perantauan
Di akhir ibadat perayaan Natal ini, umat lalu bersalam-salaman dan mengucapkan selamat Natal. Bagi para pekerja dalam kawasan industri IMIP, memperingati Natal jauh dari kampung halaman merupakan pengalaman tersendiri, khususnya bagi yang tidak dapat mudik.
Hal ini dirasakan oleh salah satu karyawan IMIP, Herson Samuel. Natal tahun ini merupakan perayaan Natal kali keempat bagi Herson jauh dari keluarga intinya.
“Ini keempat kalinya saya merayakan Natal di site (Morowali), jadi tidak bersama keluarga. Sudah menjadi konsekuensi pekerjaan,” ucap Herson, ditemui seusai ibadat.
Meskipun begitu, dia tetap merasakan kasih dan sukacita Natal bersama rekan kerja sesama umat Kristiani. Dia pun mengharapkan agar dalam suasana perayaan Natal, seluruh karyawan di kawasan IMIP dapat terus mengembangkan sikap toleransi antarumat beragama.
“Semoga IMIP menjadi tempat kerja yang nyaman yang penuh damai, kasih, dan kebahagiaan. Para karyawan juga dapat bekerja sama dengan lebih solid,” katanya.
Selamat Natal dan menyambut tahun baru bagi warga dan karyawan di kawasan IMIP yang merayakan. Semoga Natal membawa sukacita dan damai di hati kita semua. *WAN