SULTENG RAYA – Kawasan industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) melakukan langkah hijau dengan memanfaatkan limbah slag menjadi inovasi konstruksi.
Limbah slag dari proses smelter feronikel di kawasan industri IMIP kini dimanfaatkan menjadi batako, campuran jalan, hingga U-Ditch yang kuat dan ramah lingkungan.
“Bersama kita ciptakan masa depan industri yang berkelanjutan,” Pesan PT IMIP dalam akun media sosial IG.
Slag adalah sisa proses smelter feronikel yang berbentuk granulasi padat dengan ukuran maksimal 0,5 cm.
Di Kawasan Industri IMIP, slag nikel dikelola dengan beberapa kegiatan salah satunya bentuk pemanfaatan yang ramah lingkungan.
Menurut PP 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Slag nikel dikategorikan sebagai Limbah Non B3 terdaftar dengan Kode N 102.
Slag Sebagai Bahan Batako
Salah satu bentuk pemanfaatan slag nikel menjadi sebagai bahan substitusi pembuatan batako. Solusi ini menjadikan batako lebih kuat dan ramah lingkungan.
Slag untuk Konstruksi Jalan
Campuran slag juga digunakan dalam konstruksi jalan di kawasan IMIP, menambah daya tahan dan mengurangi penggunaan material alam.
Slag untuk Konstruksi Beton
Slag juga digunakan sebagai campuran beton untuk membuat U-Ditch, produk beton pracetak yang berfungsi sebagai sarana saluran air pada areal internal maupun eksternal perusahaan. Penggunaan U-ditch membuat saluran memiliki kapasitas tampung yang lebih besar dan mengurangi risiko banjir.
IMIP Komitmen Energi Hijau
Seperti diketahui, Kawasan Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) juga berkomitmen terhadap program Pemerintah dalam upaya mencapai Net Zero Emission (NZE) di Tahun 2060, terus menjadi prioritas. Upaya menggunakan energi ramah lingkungan di kawasan terus dilakukan demi menjaga dan melestarikan lingkungan.
Upaya mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil yang terbatas, inovasi energi hijau telah menjadi fokus utama dalam pembangunan berkelanjutan dan menghindari risiko kelangkaan energi di masa depan.
Perkembangan inovasi energi hijau telah membuka peluang baru untuk menggali potensi energi terbarukan secara lebih efisien dan berkelanjutan. Energi dari gas buang menunjukkan potensi
besar untuk mengurangi efek gas rumah kaca dan mengatasi ketergantungan pada bahan bakar fosil. *WAN