SULTENG RAYA– Sebagai bentuk komitmen memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan tinggi dan industri, Universitas Tadulako (Untad) mengirim perwakilan dosen dalam Program Kemitraan Dosen dengan Praktisi di Sekolah dan Industri (KDSI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek) belum lama ini.

Salah seorang dosen yang berkesempatan untuk mengikuti program tersebut adalah Asrianti, S.Pd., M.Pd., dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), yang turut berpartisipasi mempresentasikan hasil diseminasi penelitian yang telah dilakukan.

Hasil penelitian yang disampaikan oleh Asrianti berjudul “Membangun Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa melalui Pembelajaran Case Method Berbasis Jumping Task dalam Mewujudkan Pembelajaran Bermakna.”

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa melalui metode pembelajaran yang inovatif dan praktis, yang diharapkan dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam di kalangan mahasiswa.

Dalam kesempatan tersebut, Asrianti memaparkan bagaimana pembelajaran berbasis case method dan jumping task dapat mendorong mahasiswa untuk lebih aktif berpikir kritis dan kreatif. Diharapkan, model pembelajaran ini mampu membantu mahasiswa dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks di dunia pendidikan maupun dunia industri. Dalam konteks ini, pengembangan kemampuan berpikir kritis menjadi sangat penting, terutama untuk menyiapkan lulusan yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diimplementasikan di dunia nyata.

Sesi presentasi ini dilaksanakan di hadapan Wakil Menteri Diktisaintek, dengan harapan melalui itu dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja, baik di sekolah maupun industri.

“Semoga dapat memberikan dampak nyata bagi pengembangan sinergi antara kedua sektor tersebut, dan menjadi landasan untuk kolaborasi lebih lanjut antara universitas dan praktisi di lapangan,”harapnya, melalui rilis yang diterima media ini, Sabtu (30/11/2024).

Hal ini juga katanya sejalan dengan tujuan dari KDSI yang ingin memperkuat hubungan tripartit antara universitas, sekolah, dan industri dalam menciptakan lulusan yang siap kerja dan memiliki keterampilan yang relevan.

Program KDSI juga sebutnya, bukan hanya menjadi ajang untuk berbagi hasil riset, tetapi juga memberikan peluang bagi dosen untuk memperluas jaringan profesional mereka dengan praktisi yang bergerak di bidang yang sama. Pertemuan ini menjadi peluang bagi para dosen untuk saling berbagi pengalaman dan mendapatkan wawasan baru mengenai kebutuhan dunia industri yang terus berkembang.

Dalam konteks ini, dosen tidak hanya dituntut untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga harus mampu menciptakan model pembelajaran yang mampu menyesuaikan dengan tuntutan dunia kerja.

Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Asrianti atas partisipasinya dalam program ini. Rektor berharap bahwa hasil penelitian yang telah disampaikan oleh Asrianti dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan kurikulum dan metodologi pengajaran di Universitas Tadulako.

Selain itu, Rektor juga berharap bahwa keikutsertaan dalam program KDSI ini dapat memperkuat hubungan Universitas Tadulako dengan industri dan sekolah-sekolah di sekitar, sehingga menghasilkan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang akademik, tetapi juga siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.*ENG