SULTENG RAYA – Debat publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) ketiga (terakhir) yang digelar di auditorium Kantor Bupati Parmout, Rabu malam (13/11/2024) berlangsung ricuh.

Awalnya proses debat tersebut berlangsung aman dan lancar walaupun ada teriakan yel-yel para pendukung paslon yang hendak menyemangati paslon.

Kericuhan terjadi pada segmen ketiga ketika salah satu Pasangan Calon (Paslon) menanggapi pertanyaan panelis, kemudian jawaban paslon tersebut ditanggapi oleh paslon lainnya. 

Berawal ketika calon Bupati nomor urut 3, Nizar Rahmatu sedang menanggapi jawaban dari salah satu paslon atas pertanyaan dari panelis, Dia tiba-tiba marah lalu turun dari podium hendak mendatangi salah satu pendukung paslon.

“Pak tolong ditegur itu Bawaslu. Tolong ditangkap itu, tolong ditangkap itu, tolong ditangkap itu,” teriak Nizar dari atas podium sambil menunjuk ke arah pendukung paslon nomor urut 1.

Selanjutnya Nizar turun dari podium hendak mendatangi salah satu pendukung paslon nomor urut 1 yang diduga meneriakinya ketika sedang berbicara di atas podium. Salah seorang kru Kompas dan salah seorang pendukungnya berusaha menenangkan Nizar dan mengajaknya kembali ke podium.

Moderator debat, Cindy Permadi dari Kompas TV juga meminta Nizar untuk kembali ke podium.

“Bapak mohon kembali ke podium bapak. Bapak kembali, untuk paslon kembali ke atas podium, akan ada panitia pak. Bapak paslon nomor urut 3 untuk kembali ke atas panggung bapak. Bapak ayo kembali ke atas panggung agar bisa kita lanjutkan debatnya, sudah ada panitia pak. Bahkan sudah tim pengamanan juga bapak,”ujar Cindy Permadi yang berulang kali meminta Nizar untuk kembali ke podium.

Nizar kembali ke podium setelah ditenangkan oleh pedukungnya dan kru Kompas TV.

Turunnya Nizar dari atas podium memantik reaksi para pendukungnya. Beberapa diantara pendukung paslon nomor urut 3 tersebut mendatangi kursi pendukung nomor urut 1, hingga nyaris terjadi keributan. Pihak kepolisian langsung bertindak cepat untuk melakukan blokade agar tidak terjadi bentrok antar pendukung paslon. Sedangkan salah seorang pendukung paslon nomor urut 1 yang diduga menjadi pemicu kemarahan Nizar langsung diamankan oleh aparat kepolisian dan dibawa keluar dari auditorium.

Debat akhirnya dapat dilanjutnya kembali hingga berakhir pada segmen keenam berupa closing statemen paslon. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, pihak kepolisian memperketat pengamanan dan memastikan seluruh paslon dan pendukungnya telah kembali ke sekretariatnya masing-masing. AJI