SULTENG RAYA- Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) /Kepala BP2MI, Abdul Kadir Karding melakukan dialog dengan puluhan peserta didik SMKN 2 Palu yang tengah melakukan magang di Cipinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan alumni SMKN 2 Palu yang bekerja di Jepang.
Dialog tersebut dilakukan di tengah kunjungannya di Kota Palu mensosialisasikan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia selama tiga hari, mulai Ahad (17/11/2024) hingga Selasa (19/11/2024).
Di kesempatan itu, sejumlah alumni SMKN 2 Palu yang bekerja di Jepang berinteraksi dengan Menteri Karding secara online (Zoom Meeting), diantaranya Yudistira yang sudah bekerja di Jepang selama 1,5 tahun, Ia mengaku sangat senang bisa bekerja di luar negeri, karena tujuan menuntut ilmu di SMK agar bisa kerja ke luar negeri kini telah tercapai.
Namun Ia memastikan diri akan kembali ke Indonesia untuk membuka usaha sendiri. “Tetap akan kembali setelah kontraknya selesai, mau buka usaha sendiri,”sebutnya.
Begitu juga dengan Fadli, mengaku betah bekerja di negara Kaisar Hirohito itu, kini sudah lebih dari satu tahun di negara itu, apa lagi gajinya cukup tinggi, bahkan bisa mencapai Rp15 juta per bulan, belum lagi jika melakukan lembur, penghasilan sebulan bisa lebih dari Rp15 juta. Hanya saja sebutnya, ia mengaku kesulitan jika ingin menjalankan salat 5 waktu. “Kendalanya salat saja pak, agak kesulitan,”sebutnya.
Sementara David, mengaku hampir tidak mengalami kendala di negara itu, bahkan ia memastikan akan melakukan perpanjanagan kontrak jika masa kontraknya berakhir. “Tidak sulit sepanjang bisa membawa diri dan menyesuaikan dengan budaya setempat. Saya akan berupaya melakukan perpanjangan kontrak, mau nambah lagi,”sebutnya.
Sementara Ari yang tengah mengikuti magang di Cipinong bersama 32 rekannya sesama peserta didik SMKN 2 Palu, mengaku semakin yakin untuk bekerja di Jepang. “Setelah mendengarkan kaka-kaka yang ada di Jepang, semakin yakin saya untuk bekerja di Jepang,”sebutnya dengan semangat.
Mendengar hal itu, Menteri Karding menitipkan sejumlah pesan kepada alumni yang tengah bekerja di Jepang, bahwa semua warga Indonesia yang bekerja dan mendapat upah di luar negeri disebut Pekerja Migran Indonesia (PMI), dan diharapkan para PMI itu terdaftar di kementerian agar dapat diketahui keberadaannya, sehingga kementerian dapat memberikan perlindungan di saat PMI mengalami masalah dan membutuhkan kehadiran negara di situ.
Di sisi lain, PMI juga harus selalu menjaga kedisiplinan dan prefesionalitas selama bekerja di luar negeri, agar tidak mendapatkan masalah. “Kalian yang sudah bekerja di luar negeri itu adalah duta-duta budaya Indonesia, sehingga harus disiplin dan prefesional dalam bekerja,”pesan Menteri Karding.
Hal yang sama, bagi mereka yang tengah melakukan magang, belajar dengan tekun dan giat agar saat selesai magang sudah siap untuk bekerja di luar negeri, dengan ketentuan harus mendaftar agar terdata di kementerian.
Kepala SMKN 2 Palu, Loddy Surentu mengatakan kunjungan menteri bukan hanya sebagai kehormatan, tapi menjadi inspirasi bagi para guru dan peserta didik SMKN 2 Palu, bahwa dari masyarakat desa bisa juga menjadi menteri di Indonesia.
“Kehadiran Pak Menteri di sekolah kami ini, akan menjadi inspirasi bagi kita semua, bahwa siapapun bisa menjadi orang besar di negeri ini, contohnya Pak Menteri, dari masyarakat desa kini telah menjadi salah satu menteri di negeri ini,”sebutnya. ENG