SULTENG RAYA- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu melakukan pelatihan kepada para kepala sekolah, guru, operator sekolah, guru PJOK dan guru agama, serta pegawai perpusatakaan membuat konten digital dalam pembelajaran.
Kegiatan itu dilaksanakan di salah satu gedung pertemun di Kota Palu, selama tiga hari, hari pertama diikuti sebanyak 607 peserta, hari kedua diikuti sebanyak 601 peserta, dan hari ketiga sebanyak 598 peserta.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi,. S.Pd., M.Pd saat membuka kegiatan itu berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius, menyimak dengan baik setiap materi yang disampaikan oleh para pemateri. Mengingat kegiatan ini bagian dari tuntutan pengembangan kapasitas guru di bidang digitalisasi.
Diera digitalisasi saat ini sebut Kadis, menuntut semua pihak untuk belajar dan memahami serta mampu mengoperasikan aplikasi digital, termasuk di dalamnya adalah para kepala sekolah, guru dan operator di sekolah. “Khususnya dalam hal proses pembelajaran, ini akan menjadikan proses pembelajaran akan semakin efektif dan menarik, dengan harapan itu akan meningkatkan kualitas peserta didik di sekolah,”harap Kadis, Jumat (15/11/2024).
Di tempat yang sama, Sekretaris Disdikbud Kota Palu, Evi Oktavia, S.T.,MM berharap melalui kegiatan ini diharapkan para guru nantinya lebih kreatif dalam membuat konten-konten pembelajaran digital yang menarik, agar peserta didik semangat mengikuti pembelajaran.
Ia mencontohkan seperti mata pelajaran matematika yang selama ini bagi sebagian peserta didik sangat menakutkan, namun dengan adanya konten digital ini guru dapat membuat animasi yang menarik, sehingga peserta didik bisa tertarik dan senang serta bersemangat mengikuti pelajaran tersebut.
“Usia SD adalah usia-usia yang senang-senangnya bermain, pembelajaran yang dibungkus atau didesain dengan animasi akan menarik bagi mereka, itulah salah satu manfaat konten digital ini,”jelas Sekdis.
Untuk itu, Disdikbud Palu menghadirkan para narasumber yang dinilai kompeten di bidang digitalisasi, dan dipastikan usai kegiatan ini ada tindak lanjutnya berupa evaluasi sejauh mana pemahaman para peserta, melalui pembuatan konten digital, setiap sekolah dituntut bisa membuat satu konten digital. “Sekalipun kami tentu berharap setiap peserta ini mampu membuat konten digital, namun dalam hal evaluasi, satu sekolah satu konten,”jelas Sekdis.
Selain evaluasi tingkat sekolah juga akan dilakukan evaluasi di tingkat peserta didik, guna mengetahui tingkat kesukaan peserta didik dalam proses pembelajaran menggunakan konten digital. “Sejauh mana tingkat kesukaannya pada konten digital ini, agar bisa dilakukan perbaikan jika masih ada kekurangannya,”sebut Sekdis.
Sementara itu, salah seorang pemateri dari Komunitas Belajar.Id Kota Palu sekaligus guru SD Inpres Buluri, Rudi Abdullah mengatakan melalui kegiatan ini para pemateri akan membimbing para peserta memanfaatkan aplikasi, khususnya aplikasi pembelajaran seperti aplikasi canva.
Di aplikasi ini guru dibimbing membuat desain poster, pamflet, presentasi dan video yang juga akan diimbaskan ke peserta didiknya. Sehingga peserta didik juga akan memahami bagaimana pemanfaatakn aplikasi tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.
“Terdapat 11 aplikasi yang disarankan oleh pemerintah, salah satunya canva ini, itulah yang kami berikan kepada peserta,”sebutnya. ENG