SULTENG RAYA- Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad) telah melakukan penandatanganan MoU dengan Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI).
Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan pada Hari Sabtu (19/10/2024) di Konferensi Internasional Kesusstraan (KIK) ke 33 di Palembang, antara Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Untad, Dr. Agustan T Syam, S.Pd., M.Pd dengan Ketua Umum HSKI Pusat Prof. Dr. Novi Anoegrajekti, M.Hum.
Kedua belah pihak bersepakat melakukan kajian pengembangan dan penelitian bahasa, sastra dan seni pada masing-masing lembaga untuk saling mendukung dengan prinsip simbiosis mutualisme.
Selain FKIP Untad Palu, dikegiatan ini juga terdapat 12 lembaga perguruan tinggi lainnya yang juga melakukan penandatanganan MoU, mulai dari prodi, fakultas, dan universitas.
Penandatanganan MoU ini telah dipersiapkan sekitar dua bulan sebelumnya sebagai bentuk layanan HISKI kepada lembaga asal para anggotanya.
“Melalui kerja sama yang dikuatkan dengan MoU ini, HISKI berperan sebagai mediator untuk memberikan layanan sesuai dengan kebutuhan di masing-masing lembaga, seperti dalam bidang riset, publikasi, pendampingan, klinik proposal, dan konsultasi,” jelas Anoegrajekti.
Penandatanganan MoU HISKI bersamaan dengan pelaksanaan KIK dan Rapat Koordinasi Nasional ini sebagai langkah praktis, agar para anggota dan lembaga asalnya mendapatkan manfaat dan mendukung peningkatan akreditasi lembaga.
Tiga belas lembaga yang telah melalukan penandatanganan MoU, yaitu ISBI Aceh, Universitas Bantara Sukoharjo, Universitas Halu Oleo Kendari, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, FIB Universitas Diponegoro Semarang, Prodi Bahasa Indonesia Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Bina Darma Palembang, Universitas Bangka Belitung, Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Universitas Islam Malang, Universitas Tridinanti Palembang, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Tadulako Sulawesi Tengah, dan Universitas Al–Asyariah Mandar Sulawesi Barat.
Agustan T Syam saat ditemui mengatakan, ini adalah bagian dari upaya pengembangan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni FKIP Universitas Tadulako yang dipimpinnya itu.
Katanya, ada bayak hal yang bisa dilakukan bersam-sama dengan HSKI Pusat, seperti pengembangan Sastra dalam bentuk inovasi sastra, seperti sastra digital, sastra lingkungan, sastra pariwisata, dan lain-lainnya. Juga dilakukan Alih Wahanah Sastra, seperti cerpen dijadikan film, dongeng dijadikan film, cerita pendek dijadikan film, Novel dijadikan film, Puisi dijadikan lagu.
Selain itu, juga dilakukan perlindungan bahasa, khususnya bahasa daerah yang kian hari semakin terancam punah, akibat kurangnya penutur. “Pelestarian bahasa juga tidak kalah penting, di Sulawesi Tengah dari hasil penelitian sudah banyak bahasa daerah terancam punah, bahkan diantaranya adalah Bahasa Kaili,”sebut Agustan.
Bukan hanya itu, dari hasil kerjasama ini para dosen Sastra FKIP Untad Palu juga bisa melakukan kajian dan penelitian terkait kesastaran di HISKI Pusat. “Di HISKI Pusat pasti banyak karya sastra di sana, bisa dilakukan kajian dan penelitian, tentu hasilnya bisa dalam bentuk artikel dan jurnal,”jelasnya. ENG