RAYA- Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah () menurunkan sebanyak 14 ke masyarakat, sebagai bentuk salah satu implementasi dari kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) .

Setelah sebelumnya Prodi ini melakukan penyusunan kurikulum MBKM Mandiri berbasis capaian pembelajaran yang inovatif, adaptif  dan kolaboratif. Penyusunan dokumen Prosedur Operasional Baku (POB) dan Juknis program MBKM Mandiri, dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Program MBKM Mandiri.

“Kali ini giliran menurunkan mahasiswa ke masyarakat, sebagai salah satu bentuk implementasi MBMK Mandiri itu,”sebut Ketua Pelaksana, Dr. Ernitasari Mulyadi, Bach. BP., M.Pd, Selasa (29/10/2024).

Ke 14 Mahasiswa tersebut diturunkan ke lapangan selama tiga bulan, terhitung dari tanggal 20 Agustus sampai 20 November 2024. Kegiatan ini dapat direkognisi dengan 20 SKS, diikuti oleh mahasiswa semester V ke atas Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, didampingi oleh empat dosen DPL masing-masing Andi Naniwarsih, S.Pd., M.Pd, Rahayu Prasetyaningsih, S.Pd,, M.Pd, Sari Wulandari, S.Pd., M.Pd, dan Dewi Rara A. S.Pd., M.Pd.

Ke-14 mahasiswa itu dibagi di tiga program MBKM Mandiri, yakni Kampus Mengajar di tempatkan di SMP Muhammadiyah 1 Palu dan MA Karya Thayyibah Tawaeli. Berikutnya Program Bina Desa/KKNT di tempatkan di Boneoge, Kecamatan Banawa, Kabupaten , terakhir yakni Program Magang di tempatkan di Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah. “Dari sembilan Program MBKM, saat ini baru tiga yang bisa kami jalankan,”ujar Ernitasari.

Untuk Program Kampus Mengajar para mahasiswa memprogramkan gerakan literasi di sekolah, sementara Program Bina Desa/KKNT melakukan dan pembinaan penggunaan bahasa Inggris bagi anak-anak dan orang dewasa.

Selanjutnya di Program Magang, para mahasiswa itu menerjemahkan buku–buku cerpen daerah ke dalam bahasa Inggris, sebelumnya buku itu masih terjemahan dua bahasa yakni bahasa daerah dan bahasa . Berikutnya mensosialisasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), serta pendampingan dan pengajaran bahasa Indonesia ke orang asing.

Dengan adanya MBKM Mandiri ini sebut Ernitasari, mahasiswa tidak lagi semata-mata didorong untuk menjadi tenaga pengajar (guru atau dosen) dengan cara menempatkan mereka di sekolah-sekolah pada saat program magang atau PPL, melainkan kini dapat di tempatkan di luar dari sekolah sesuai dengan peminatan mahasiswa.

Melalui itu, mahasiswa mendapatkan wawasan dan pengetahuan di luar yang diberikan selama ini di dalam kampus. Ernitasari berharap, program ini tahun depan lebih banyak lagi peminatnya. “Karena ini adalah tahun pertama kami menurunkan mahasiswa, semoga tahun depan lebih banyak lagi mahasiswa yang berminat mengikuti program ini,”harapnya. ENG