SULTENG RAYA- Balai Bahasa Sulawesi Tengah merayakan 100 tahun AA Navis  dengan menghadirkan para sastrawan, budayawan, seniman, akademisi, guru, mahasiswa, serta pelajar tingkat SMA/SMK/MA.

Perayaan 100 tahun AA Navis  tersebut sebagai sebentuk apresiasi penetapan hari lahirnya sebagai perayaan internasional oleh UNESCO, sebuah lembaga kebudayaan dunia. Perayaan ini bukan hanya di Sulawesi Tengah melainkan seluruh provinsi di Indonesia secara serentak, tanggal 23 Oktober 2024, ini adalah tahun pertama perayaan hari lahir AA Navis.

Perayaan ini tidak hanya di Indonesia, melainkan juga akan di rayakan oleh UNESCO pada bulan November 2024 akan datang. Sebelumnya, penetapan hari lahir AA Navis  sebagai perayaan internasional disampaikan oleh Direktur Jenderal UNESCO pada saat penutupan Sidang Umum Ke-42 UNESCO di Paris, Prancis pada 22 November 2023.

UNESCO menetapkan itu karena A.A Navis dipandang sebagai salah satu tokoh terkemuka yang membantu membentuk peradaban bersama melalui kontribusinya pada pengayaan budaya untuk pemahaman universal dan perdamaian.

Sementara di Indonesia, A.A. Navis dikenal sebagai sastrawan dan intelektual dengan karya-karya penuh nada satir. A.A. Navis memberikan kontribusi bermakna sebagai aktor sejarah yang kerap menyampaikan kritik melalui karya-karyanya, baik fiksi maupun nonfiksi.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah, Dr. Asrif, M.Hum saat ditemui mengatakan, perayaan hari lahir AA Navis juga dirayakan di UNESCO, maka harus dilaksakan semeriah mungkin di Indonesia. “Jangan sampai sudah menginternasional tetapi di Indonesia belum terlaksana dengan baik, sehingga kita harus gaungkan,”sebut Dr Asrif, salah satu hotel di Kota Palu, Rabu (23/10/2024).

Dalam peringatan 100 Tahun A.A. Navis ini dirayakan dengan menghadirkan Gelar Wicara Sastra, Pameran Buku Sastra, Pembacaan Puisi Karya A.A. Navis, dan Pemutaran Film A.A. Navis, dan sejumlah kegiatan lainnya.

Khusus Gelar Wicara Sastra, mengulik dua sosok, yakni A.A. Navis dan karya-karyanya, dan kedua yakni Masyudin Masyuda juga dengan karya-karyanya. “A.A. Navis ialah sosok sastrawan terkemuka dan hasil karyanya telah menyebar hingga masyarakat dunia. Sementara sosok kedua yakni Bapak Masyudin Masyuda, ialah satu sosok dari sedikit orang di Sulawesi Tengah yang memilih jalan sastra,”sebutnya.

Sosok Masyudin Masyuda dinilai perlu dikenalkan lebih luas, karya-karyanya perlu dibedah lebih dalam dan lebih luas lagi, agar masyarakat Sulawesi Tengah  dapat menikmati buah pikirannya, sekaligus jembatan menyuarakan tanah Sulawesi Tengah.

Dalam Gelar Wicara Sastra ini Balai Bahasa menghadirkan empat pembahas, yakni Dr. Gazali Lembah dan Jamrin Abubakar untuk mengulik karya Masyudin Mashuda, selanjutnya Dr. Agustan dan Neni Muhidin untuk mengulik karya dan sosok A.A. Navis.

Di tempat yang sama, Gubernur Sulawesi Tengah diwakili oleh PLT Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tengah, Muh Idham Khalid berharap dengan kegiatan ini dapat memperkokoh peran bahasa dan sastra sebagai sarana pemersatu bangsa, sekaligus sebagai wujud kecintaan  terhadap kekayaan budaya Indonesia, termasuk bahasa daerah dan budaya yang ada di Sulawesi Tengah.

Sekaligus katanya, melalui kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk mendorong masyarakat terutama generasi muda agar terus mengembangkan, melestarikan, dan mencintai bahasa serta sastra Indonesia, khususnya daerah Sulawesi Tengah. ENG