SULTENG RAYA- Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan Peringatan Hari Koperasi Nasional Ke 77 Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2024, di laksanakan di Pasar Inpres Manonda Palu, Senin (21/10/2024).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Pjs. Gubernur Sulawesi Tengah, Novalina sekaligus membuka kegiatan itu. Dalam sambutannya mengatakan peran koperasi di tanah air semakin dinilai strategis dalam menjawab tantangan krisis dan ketidakpastian, khususnya untuk mempercepat ikhtiar kebangsaan keluar dari Middle Income Trap.
Hal itu terlihat saat koperasi menjadi solusi pembiayaan mikro yang paling banyak di akses oleh rumah tangga di Indonesia (4,25%) setelah bank umum selain Kredit Usaha Rakyat/KUR (4,95%).
Bahkan di sektor pertanian dan perdesaan, koperasi telah menjadi lembaga keuangan utama dalam pemenuhan pembiayaan usaha.
“Solusi inilah yang terus kita ingin perbesar melalui penguatan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dengan mematok 100 persen dari pembiayaannya untuk koperasi,”sebutnya membacakan sambutan Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki.
Selain pembiayaan mikro yang di akses oleh rumah tangga, tentu katanya juga diharapkan adalah pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil agar usahanya menjadi lebih berskala ekonomi. Mengingat lebih dari 99 persen dari pelaku usaha di tanah air adalah usaha mikro.
Tiap-tiap krisis, populasi usaha mikro semakin melebar hingga menyebabkan terjadinya persaingan usaha yang kompleks, tidak hanya antara usaha mikro dengan skala usaha yang lebih besar, tetapi mereka bahkan telah bersaing antar sesama usaha mikro untuk memperebutkan “kue ekonomi” yang semakin terbatas.
Usaha mikro ini pula yang menempati porsi terbesar dari pelaku usaha yang belum mendapatkan akses pembiayaan formal, belum mendapatkan akses inovasi dan teknologi atau bahkan usaha mereka paling rentan terhadap perubahan lingkungan.
Maka, mustahil ikhtiar kebangsaan untuk menaikkan pendapatan per kapita 5 kali lipat pada 2045 nanti dapat dicapai dengan mengandalkan struktur ekonomi yang ada saat ini.
“Di sinilah peran koperasi menjadi sangat penting guna melengkapi ekosistem usaha rakyat agar dapat tumbuh, dari Usaha Mikro ke Usaha Kecil, Usaha Kecil ke Usaha Menengah dan terhubung ke dalam rantai pasok industri nasional,”sebutnya.
Pada tahap ini katanya, koperasi telah membantu memberikan kepastian kepada pelaku UMKM untuk tumbuh di tengah ketidakpastian ekonomi yang tengah terjadi. Untuk itu masyarakat membutuhkan lebih banyak lagi koperasi-koperasi sektor riil, sektor produktif yang mampu mengoptimalisasi pengelolaan sumber daya alam agar lebih adil dan menyejahterakan. Sekaligus koperasi yang menyediakan inovasi dan teknologi sehingga menjadi ekosistem usaha yang lebih menjanjikan bagi anak-anak muda untuk berkiprah.
Namun disisi lain katanya, Koperasi juga tidak boleh sekedar memenuhi ambisi sebagian pengurusnya saja. Apalagi sampai terperangkap dengan nostalgia di masa lalu. Dunia terus berubah, begitupun koperasi harus terus menyempurnakan gerakannya menjawab tantangan zaman yang terus berubah.
Koperasi di tengah himpitan krisis dan serba ketidakpastian hari ini, harus semakin “Egile” yakni memiliki kemampuan adaptasi lebih cepat, lebih inovatif dan lebih akuntabel sehingga dapat memberikan manfaat lebih besar kepada anggota dan lingkungannya.
“Untuk itu, kami tidak bosan-bosannya mengingatkan agar akuntabilitas koperasi harus terus diperkuat, tata kelola koperasi harus semakin baik sehingga koperasi semakin dipercaya oleh masyarakat,”ujarnya.
Pemerintah sebutnya, ingin koperasi menjadi pilihan rasional bagi tiap-tiap warga negara untuk menaruh harapan dan mengembangkan usahanya.
“Maka, semangat inilah yang kita ingin lembagakan ke dalam rancangan undang-undang koperasi. Kita berharap agar RUU Koperasi segera diundangkan guna memperkuat ekosistem kelembagaan koperasi yang lebih baik,”harapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Dekopinwil Sulawesi Tengah, Dr. Abd. Malik Bram, S.H.,M.H berharap di peringatan Hari Koperasi Nasional Ke 77 Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2024, tidak hanya sebagai ajang memperingati hari lahir koperasi, melainkan juga sebagai momentum mengembalikan koperasi ke konstitusi, sebagaimana Pasal 33 (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Usaha bersama sebutnya adalah Koperasi, karena koperasi mengelola usahanya secara bersama-sama, hal yang sama prasa kata kekeluargaan, azas koperasi adalah kekeluargaan, berbeda dengan badan usaha lain.
Untuk itu Ia berharap dengan dibentuknya kementerian tersendiri yang mengurusi koperasi, yakni Kementerian Koperasi, harapan besar untuk kembalinya ke konstitusi sangat besar. “Ini adalah pintu kejayaan untuk koperasi, semoga betul-betul sesuai konstitusi,”sebutnya.
Ia juga berharap, koperasi dapat mengelolah tambang di Sulawesi Tengah, karena koperasi memiliki hak yang sama dengan badan usaha lainnya.
Ketua Panitia Peringatan Hari Koperasi Nasional Ke 77 Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2024, sekaligus Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Palu, H. Moch. Amin Badawi menyampaikan jika rangkaian kegiatan pelaksanaan Peringatan Hari Koperasi Nasional Ke 77 Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah telah berjalan sejak bulan Juli 2024 hingga Oktober 2024.
Dimana puncak kegiatan dilaksanakan di tanggal 21 Oktober 2024, di Pasar Inpres Manonda Palu dengan menghadirkan para pelaku koperasi, tokoh-tokoh koperasi, penggerak koperasi, pemerhati koperasi dan pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Sulteng.
“Sekaligus pemberian penganugerahan penghargaan kepada tokoh penggerak koperasi di Sulawesi Tengah dan penganugerahan penghargaan koperasi berprestasi di Sulawesi Tengah,”sebutnya. ENG