SULTENG RAYA- Dr. Supratman Andi Agtas, S.H., M.H merupakan akademisi pertama Universitas Tadulako (Untad) yang berhasil menjadi menteri. Supratman menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia di Kabinet Indonesia Maju menggantikan Yasonna Laoly, sejak tanggal 19 Agustus 2024 hingga sekarang.

Supratman mengawali karir di Universitas Tadulako sebagai staf pengajar (Dosen) di Fakultas Hukum Universitas Tadulako (2005–2012). Ia berhenti mengajar dan memilih berkarir di bidang politik hingga mengantarkan dirinya duduk di DPR-RI (2014–2019, 2019–2024).

Selama di DPR-RI dua priode, putra kelahiran Soppeng, Sulawesi Selatan (28 September 1969)  ini menduduki posisi penting, selain sebagai Ketua Baleg DPR-RI (2016–2019, 2019–2024) juga berperan penting sebagai Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2014–2018), dan Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (2018–2019, 2019–2024).

Sabtu (12/10/2024) kemarin, di Auditorium Universitas Tadulako, Supratman di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Tadulako mengakui jika kampus ini memiliki peran penting dalam perjalanan karirnya. Kampus ini jugalah yang menjadi kampus pertama yang Ia kunjungi setelah dilantik sebagai Menteri.

“Untad bagian yang tidak terpisahkan dalam perjalanan karir saya, kampus ini jugalah yang menjadi kampus pertama yang saya kunjungi setelah dilantik sebagai Menteri,”sebutnya di hadapan mahasiswa.

Dalam kesempatan tersebut, Supratman hadir mengisi Kuliah Umum dengan teman “Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Dinamika dan Perkembangannya”.

Supratman sepanjang karirnya di luar kampus, meskipun sudah tidak mengajar di Universitas Tadulako namun perhatiannya pada kampus ini tidak pernah berkurang. Saat menjadi Ketua Baleg, ia membuka jalinan kerjasama dengan Universitas Tadulako, khususnya Fakultas Hukum, dalam rangka penyusunan naskah akademik setiap rancangan undang-undang yang dibuat baik alat kelengkapan DPR RI, maupun juga yang diusulkan oleh Anggota DPR-RI.

Langkah ini yang pertama kali dilakukan di wilayah Pulau Sulawesi oleh DPR-RI bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi, yakni Universitas Tadulako dalam pembuatan naskah akademik.

Dalam kesempatan itu, Supratman memastikan hal yang sama juga akan dilakukan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI. Kemenkum HAM akan menjalin kemitraan dengan Untad dalam rangka penyusunan naskah akademik dan draf rancangan Undang-undang.

Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, ST., MT mengucapkan rasa syukur atas kehadiran Menteri Hukum dan HAM RI itu di Universitas Tadulako, sebagai bagian dari keluarga besar Universitas Tadulako dan pernah mengajar di Fakultas Hukum, tentu  kampus ini tidak asing bagi Supratman.

Sekaligus berharap, Supratman bisa kembali duduk di jajaran kabinet yang akan disusun oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebab dengan kehadiran salah satu keluarga besar Universitas Tadulako di kabinet, akan lebih memudahkan hubungan kampus ini dengan pemerintahan pusat dalam hal pengembangan institusi.

“Kedatangan Menteri merupakan bentuk apresiasi terhadap Universitas Tadulako, sekaligus ini menunjukkan kepedulian yang tinggi terhadap institusi,”sebut Prof Amar. ENG