RAYA-Universitas Muhammadiyah () akan mengembangkan tiga potensi bisnis yang dinilai bisa menambah pendapatan guna menopang pembiayaan kampus.

Ketiga bisnis itu, pertama adalah Gedung Islamic Center yang kini beralih nama menjadi Gedung Banua Kaili (GBK) Rusdy Toana, gedung tersebut dinilai dapat menambah penghasilan jika dikelolah dengan baik dalam bentuk penyewaan gedung, semisal seminar, workshop, FGD, hajatan pernikahan, dan lain-lain.

Berikutnya, lokasi kampus Unismuh Palu yang berada di depan Jalan Hangtuah itu akan dirikan ruko sebagai pusat bisnis halal, akses jalan masuk kampus yang ada saat ini hanya digunakan sebagai akses masuk ke pusat bisnis. Sedangkan akses jalan masuk dan keluar kampus nantinya melalui depan Fakultas Agama Islam (FAI) Unismuh Palu, tepatnya di Jalan Rusdy Toana.

Terakhir, pemanfaatan hutan pendidikan yang dimiliki Unismuh Palu seluas 5.100 hektare yang berlokasi di Kecamatan Palolo, . Nantinya di hutan pendidikan itu, sebagaian akan ditanami tanaman yang bisa menghasilkan uang, seperti tanaman porang, jagung, dan jenis tanaman lainnya.

Hal itu perlu dilakukan kata Rektor Unismuh Palu, Prof.Dr. H. , SE., MM, karena sudah bukan zamannya meningkatkan pendapatan kampus dengan cara menaikan SPP , apa lagi kondisi saat ini, dimana masyarakat tengah mengalami penurunan pasca 28 September 2018, dan pandemi -19 yang hampir melumpuhkan prekonomian bangsa dan negara yang berimbas pada ekonomi masyarakat.

Sementara beban pembiayaan kampus kian meningkat, seiring perjalanan waktu dan tuntutan dalam pelayanan sebagai sebuah perguruan tinggi modern.

Ketiga potensi bisnis tersebut kata rektor diserahkan ke Pusat Bisnis dan Kewirausahaan untuk dikelolah dan dikembangkan. Bahkan rektor mengusulkan, jika perlu di setiap unit bisnisnya berbentuk Perseoran Terbatas (PT), namun orang-orang yang bekerja di dalamnya tidak mendapatkan gaji, melaikan sistem persentase.

Sebab kata rektor, jika menggunakan sistem gaji perbulan dikhawatirkan tidak memiliki semangat untuk mengembangkan bisnis. Namun berbeda jika menggunakan sistem persentase. “Karena cara ini akan memotivasi karyawannya bekerja lebih giat, sebab penghasilannya sesuai besaran pendapatan unit kegiatan bisnisnya,”ujar rektor. ENG