SULTENG RAYA – Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Datokarama Palu, menggelar aksi protes di depan gedung rektorat, menuntut perhatian lebih terhadap fasilitas di Kampus 2.
Aksi ini dipicu oleh ketidakpuasan mahasiswa pada birokrat kampus yang dinilai pembangunan dan fasilitas kampus hanya berfokus pada kampus 1, sementara kampus 2, tempat mereka belajar, masih dinilai kekurangan fasilitas dan butuh renovasi.
Para peserta aksi mengangkat isu sentral ” Hapuskan Diskriminasi Terhadap Kampus 2″ sebagai bentuk mengekspresikan kekecewaan terhadap fasilitas yang tidak memadai.
Dalam orasi yang disampaikan, peserta aksi menyebutkan sejumlah kekecewaan pada birokrat kampus, diantaraanya fasilitas kampus 2 yang kurang memadai, tidak diperbolehkan menggunakan studi center, sampai pada mahasiswa tidak diperbolehkan mengadakan rapat di lokasi tersebut.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) FTIK Moh. Syawal menambahkan, bahwa mahasiswa kampus 2 juga mengeluhkan lahan parkir yang tidak layak, ruang kelas, air dan fasilitas lainnya yang masih kurang memadai.
Selain itu katanya, dengan adanya 450 mahasiswa baru FTIK, penting untuk memastikan semua fasilitas di Kampus 2 mendukung proses belajar mengajar. “Hari ini kami merasa terpinggirkan oleh pihak birokrasi, kondisi tersebut mengharuskan kami melawan, karena kami merasa didiskriminasi oleh pimpinan universitas, pembangunan yang dilakukan tidak merata,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Senat Mahasiswa (SEMA) FTIK, Rifay Usman dalam orasinya menuntut kepada birokrat kampus UIN Datokarama Palu untuk memperbaiki kondisi fasilitas di Kampus 2. Memberikan rasa keadilan bagi seluruh mahasiswa, terutama mahasiswa yang ada di Kampus 2.
Selama ini katanya, suara mahasiswa kampus 2 tidak perna didengar oleh pihak birokrat kampus, aksi protes kali ini adalah buntut kekecewaan yang terpendam selama ini.
“Kami di sini menuntut fasilitas yang tidak memadai yang kami dapatkan selama ini di kampus 2, selama ini kami hanya dijanjikan akan dilengkapi fasilitasnya tetapi sampai saat ini, masih banyak fasilitas yang belum memadai seperti lahan parkir yang tidak layak, pagar kampus, air, dan juga fasilitas kelas lainnya yang belum memadai,” ungkap Rifay Usman.
Koordinator Lapangan (Korlap) Risky Efendi memastikan peserta aksi akan terus berdiri dan meneriakan tuntutan hingga pihak birokrat kampus UIN Datokarama Palu mendatangi mereka. ”Jika tidak ada wakil birokrasi yang membersamai kami, kami akan terus melakukan aksi untuk mendapatkan keadilan di sini,” tegas Risky Efendi.
Hingga akhirnya Rektor UIN Datokarama Prof. Dr. Lukman S. Thahir, M.Ag., turun langsung menemui massa aksi. ”Tuntutan kalian itu kita akan jadikan sebagai bekal dan dasar untuk pengambilan kebijakan, dan ini merupakan masalah di kampus 2 dan seharusnya kalian demo di kampus 2, biar fakultas kalian itu hidup dan merasa bertanggung jawab, sampaikan kepada Dekan dan Wadek 3 nya, sehingga mereka yang bicarakan ke saya. Dan tidak mungkin kami akan diamkan. Bismillah kami akan tangani ini, tapi jangan kemudian anda tinggalkan proses perkuliahan, Kami merespon tuntutan kalian satu persatu dan kita akan tangani secepatnya,” janji Rektor.
Rektor juga mengingatkan mahasiswa agar tetap fokus pada pembelajaran meskipun ada masalah yang sedang dihadapi. “Kalian sebagai mahasiswa jangan sampai lupa tujuan kalian di sini untuk belajar dan meraih cita-cita kalian, kami tetap berkomitmen untuk merespons permintaan kalian secepatnya. Mari kita bekerja sama, karena ada banyak masalah yang perlu diatasi di Kampus 2,” janji Rektor.
Mahasiswa berharap dengan adanya dialog dan janji pihak rektor tersebut masalah yang ada dapat segera teratasi sebagai hak mahasiswa untuk mendapatkan fasilitas yang layak. MG1,MG2, MG3