SULTENG RAYA – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu Kanwil Kemenkumham Sulteng bekerja sama dengan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu meluncurkan program konseling menulis ekspresif dalam upaya meningkatkan kesejahteraan emosional dan psikologis anak binaan, Selasa (3/9/2024).
Program inovatif ini dirancang untuk membantu anak-anak binaan dalam mengekspresikan perasaan dan pengalaman hidup mereka melalui tulisan, sehingga dapat menjadi sarana pemulihan diri dan pengembangan karakter.
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Pendidikan dengan antusiasme yang tinggi dari anak-anak binaan. Di bawah bimbingan para mahasiswa PPL UIN Palu, anak-anak diajak untuk merangkai kata-kata yang mencerminkan perasaan terdalam mereka. Tulisan-tulisan ini kemudian didiskusikan bersama, memberi kesempatan bagi setiap anak untuk lebih memahami perasaan mereka sendiri dan orang lain, serta menemukan solusi atas masalah emosional yang mungkin mereka hadapi.
Kepala LPKA Palu, Mohammad Kafi, menyatakan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen LPKA dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan dan perkembangan anak binaan secara holistik. “Kerja sama dengan mahasiswa PPL UIN Palu ini adalah bentuk nyata dari kolaborasi yang kami lakukan untuk memberikan pembinaan yang lebih efektif dan mendalam bagi anak-anak. Melalui konseling menulis ekspresif, kami berharap anak-anak bisa lebih mengenal diri mereka dan mampu mengekspresikan emosi dengan cara yang positif,” ujar Kafi.
Salah satu mahasiswa PPL UIN Palu, Nurul Hidayah, mengungkapkan kebanggaannya bisa terlibat dalam program ini. “Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami sebagai mahasiswa. Melalui program ini, kami bisa melihat bagaimana menulis menjadi media yang ampuh untuk mengungkapkan apa yang dirasakan oleh anak-anak binaan. Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak yang positif bagi mereka,” ucap Nurul.
Di sisi lain, seorang anak binaan, SR, yang ikut serta dalam program ini, mengungkapkan rasa syukurnya bisa berpartisipasi. “Saya merasa lebih lega setelah menulis apa yang saya rasakan. Saya jadi bisa melihat masalah saya dari sudut pandang yang berbeda, dan itu membuat saya merasa lebih baik,” kata SR.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Sulteng, Hermansyah Siregar memberikan apresiasi atas jalinan sinergitas yang dibangun oleh LPKA Palu. Ia berharap hal ini dapat meningkatkan pola pembinaan agar semakin terarah dan tepat sasaran.
“Mari kita bersama perkuat kolaborasi dengan para mitra, tingkatkan pembinaan untuk wujudkan generasi muda yang hebat menuju Indonesia Emas 2045,” pesan Kakanwil Hermansyah
Program konseling menulis ekspresif ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk mengatasi trauma dan kesulitan emosional, tetapi juga sebagai langkah awal dalam proses rehabilitasi yang lebih luas. Dengan pendekatan yang humanis dan berfokus pada pengembangan potensi anak, LPKA Palu terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masa depan anak-anak binaan, mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat dengan mental yang lebih kuat dan optimisme yang tinggi.*/YAT