RAYA- Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah () , melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan LXVI di semua titik posko yang ada di Sulawesi Tengah.

Monev tersebut dimulai dari Posko KKN yang ditempatkan di Kacamatan Kulawi, Kabupaten , tepatnya di hari Selasa (20/8/2024), dipimpin langsung oleh Ketua LPPM Unismuh Palu, Dr. Muliadi, SH., MH dan didampingi oleh Ketua Devisi Penelitian dan Pengabdian LPPM Unismuh Palu, Dr. Rukhayati, SE., MM.

Hari berikutnya, Rabu (21/8/2024) melakukan Monev di Desa Maleni, Kecamatan Banawa, Kabupaten , Kamis (22/8/2024) Desa Wani, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Selanjutnya Jumat (23/8/2024) bertempat di Posko Kampus, dan Monev terakhir  Sabtu (24/8/2024)  dilakasanakan di Kabupaten Touna.

Setelah melakukan Monev di sejumlah titik Posko, Muliadi menilai para peserta KKN tersebut telah melaksanakan program dengan baik, sebagaimana rencana  dan tahapan yang telah disusun. “Alhamdulillah sekitar  65 persen sudah berjalan sudah sesuai dengan buku pedoman KKN, sasaran sudah tercapai, sudah berjalan dengan baik dan lancar,”sebut Muliadi, Kamis (22/8/2024).

Monev yang dilakukan itu tidak hanya kepada peserta KKN di posko, melainkan juga mengecek langsung kepada masyarakat setempat, menanyakan penilaian mereka terhadap peserta KKN yang ada di lingkungannya, apakah program peserta KKN itu berdampak positif secara langsung kepada mereka sebagai anggota masyarakat atau tidak.

“Alhamdulillah masyarakat memberikan penilaian positif atas keberadaan dan program peserta KKN Unismuh Palu, memang inilah yang kita harapkan sebenarnya, apakah masyarakat merasakan dampak positif atas keberadaan dan program-program KKN itu, ternyata mereka memberikan penilaian positif,”sebut Muliadi.

Muliadi menguraikan, KKN kali ini terdapat dua tema besar yang diusung, yakni Pariwisata dan . Keduanya dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan daerah itu. Seperti yang dilakukan di Kecamatan Kulawi, ada beberapa desa difokuskan pada tema pariwisata, karena desa itu terdapat spot-spot wisata yang belum terekspos dengan baik ke masyarakat secara luas, di sisi lain juga terdapat desa yang difokuskan pada tema stunting, karena dinilai masyarakat di desa itu masih membutuhkan terkait stunting.

Sementara untuk Desa Maleni dan Wani serta Kabupaten Touna difokuskan pada tema Stunting, karena masih dinilai membutuhkan perhatian dan penanganan serius pada kasus stunting. “Tingkat stunting di daerah itu masih sangat tinggi, sehingga sebagai masyarakat akademis memiliki tanggungjawab moril serta terpanggil ikut serta membantu pemerintah mengentaskan kasus stunting tersebut,”jelasnya.

Semoga katanya, atas kehadiran peserta KKN itu bisa membantu dan mengentaskan persoalan-persoalan yang tengah dihadapi masyarakat. ENG