SULTENG RAYA- Jelang suksesi kepemimpinan di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulawesi Tengah, sejumlah nama mulai bermunculan menyatakan kesiapan untuk maju dalam kontentasi kepemimpinan di organisasi itu, salah satunya adalah Adityawarman.
Adityawarman atau yang akrab disapa Adit, menyatakan kesiapan untuk maju dalam kontentasi itu tidak begitu saja datang, melainkan dilatarbelangi atas kegelisahan melihat situasi dan kondisi IMM Sulteng hari ini.
Pria kelahiran Desa Bou, Kecamatan Sojol, Kabupaten Donggala 6 September 1996 ini merasa terpanggil untuk mengabdi kepada daerahnya. Ia memutuskan untuk maju sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sulteng periode 2024-2026. Dengan semangat yang besar, ia berkomitmen untuk memajukan perkaderan dan pergerakan IMM Sulteng.
“Insyaallah, dalam kepemimpinan DPD IMM 2024-2026, saya akan berupaya untuk memajukan serta menumbuhkan kader IMM yang berkualitas agar nantinya mereka bisa bermanfaat baik di tingkat lokal maupun nasional,” sebutnya, Selasa (9/7/2024).
Alumni Fakultas Agama Islam konsentrasi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Makassar ini juga menawarkan visi dan misinya. Dimana visinya Mengusahakan terbentuknya identitas IMM dalam jiwa kader. Sementara Misinya Memasifkan perkaderan IMM Sulteng dari hulu hingga hilir dan transformasi kader. Mengembangkan intelektual profetik melalui kreatif minority. Membangun jejaring komunikasi politik yang strategis dan mendorong diaspora kader di ruang publik.
“Visi dan misi ini lahir dari kegelisahan saya melihat situasi dan kondisi IMM Sulteng hari ini. Apa yang saya tawarkan adalah hasil dari analisis yang saya rasakan selama berproses di IMM Sulteng. Saya menghibahkan diri dan meluruskan niat untuk mengajak semua kader IMM Sulteng untuk bersama-sama membesarkan IMM dan berdaya bersama,” jelas Adit.
Meskipun Adit kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar dan mendapatkan kaderisasi di sana, ia menegaskan bahwa dirinya adalah putra asli Sulteng yang ingin membangun dan berkontribusi untuk IMM di daerah asalnya. Ia berharap isu-isu terkait asal-usulnya tidak mengaburkan pandangan objektif kader-kader IMM Sulteng terhadapnya.
“Dengan segala proses yang sudah saya lalui di IMM Sulteng, saya siap untuk memimpin dan memberikan yang terbaik untuk organisasi ini,” tutupnya.*ENG