SULTEG RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat, nilai tukar petani (NTP) daerah pada Juni 2024 mengalami kenaikan 3,48 persen dibanding bulan sebelumnya.

Kepala BPS Sulteng, Simon Sapary, mengatakan, NTP tertinggi terjadi pada subsektor tanaman hortikultura sebesar 147,25 persen sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 93,85 persen.

Jika dirinci, selama Juni 2024, subsektor hortikultura mengalami kenaikan NTP sebesar 5,71 persen atau berubah dari 139,30 pada Mei 2024 menjadi 147,25 pada Juni 2024. Kenaikan itu disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani (It) naik sebesar 6,05 persen lebih besar dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib) subsektor hortikultura pada Juni 2024 sebesar 0,32 persen.

Pada subsektor terendah, subsektor tanaman pangan, selama Juni 2024 mengalami penurunan indeks sebesar 1,67 persen yakni dari 95,44 pada Mei 2024 turun menjadi 93,85 pada Juni 2024. Penurunan tersebut disebabkan oleh indeks harga yang diterima petani turun sebesar 1,33 persen sebaliknya indeks yang dibayar petani naik sebesar 0,34 persen.

Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah tangga Pertanian (NTUP) daerah sebesar 126,95 mengalami kenaikan sebesar 3,76 persen dibandingkan Mei 2024.

“NTUP menunjukkan perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), tanpa memperhitungkan pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga. NTUP lebih mencerminkan kemampuan daya tukar hasil produksi rumah tangga petani terhadap pengeluaran biaya selama proses produksi,” kata Simon, belum lama ini.

Di tingkat nasional pada Juni 2024, NTP mengalami kenaikan sebesar 1,77 persen bila dibandingkan dengan NTP bulan sebelumnya dan NTUP mengalami kenaikan sebesar 1,65 persen. NTP dan NTUP di tingkat nasional pada Juni 2024 masing-masingng sebesar 118,77 persen dan 121,90 persen. RHT