SULTENG RAYA- Walikota Palu diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra, Usman, SH. MH meminta kepada para civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu terlibat aktif dalam pembangunan Kota Palu, salah satunya dari sisi kebersihan.
Terlebih saat ini, Kota Palu telah menerima penghargaan Adipura, penghargaan tersebut begitu lama dinantikan oleh masyarakat Kota Palu, jangan sampai kata Usman penghargaan tersebut lepas.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri pelepasan sekaligus pembekalan peserta KKN STIA Pembangunan Angkatan XXIV dengan tema “Dengan kuliah kerja nyata angkatan XXIV kita kembangkan potensi Sumberdaya Manusia menuju era society 5.0”, di Aula STIA pembangunan Palu, Sabtu (6/7/2024).
Para mahasiswa yang turun KKN tersebut diminta aktif mensosialisasikan kebersihan lingkungan di tengah-tengah masyarakat, sehingga kota ini menjadi kota tujuan dari seluruh kota-kota lain dan bisa sejajar dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia.
Selain itu, Usman juga berharap agar lulusan STIA Pembangunan Palu ikut serta berkarya di pemerintahan, jangan hanya di sektor swasta. “Jangan hanya di swasta, dipemerintahan juga sangat terbuka, bisa jadi pegawai, bahkan tidak menutup kemungkinan di sini kedepan ada yang bisa jadi Wali Kota,”sebutnya.
Dari sisi peningkatan SDM juga kata Usman perlu terus ditingkatkan, jangan hanya berpuas diri pada gelar stara 1 (S1), harus terus ditingkatkan kejenjang yang lebih tinggi S2 bahkan jika perlu sampai S3.
Sementara itu, Ketua STIA Pembangunan Palu, Dr. H. Nasir Mangngasing, M.Si mengingatkan kepada para peserta KKN agar serius dalam mengikuti program itu, karena program KKN bagian dari program wajib yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa untuk mendapatkan gelar kesarjanaan.
Di tempat itu, H. Nasir mengutip sejumlah pernyataan sejumlah pakar dan guru besar baik dalam dan luar negeri untuk memberikan penguatan agar para peserta KKN tersebut serius dalam menjalankan program KKN. Salah satu sifat yang harus harus dihindari adalah berbohong.
“Lebih baik kita berteman 100 penjahat dari pada berteman dengan 1 orang pembohong. Karena penjahat belum tentu pembohong, sementara pembohong sudah tentu penjahat,”sebut H. Nasir mengutip salah satu guru besar.
Untuk itu kata Nasir, para peserta KKN ini diminta agar mengedepankan etika dalam melaksanakan program KKN, serta meminta peserta KKN menuntaskan semua program-program KKN yang sudah disusun.
Ketua Panitia KKN STIA Pembangunan Angkatan XXIV, Syugiarto,.S.IP., MPA melaporkan jika jumlah peserta KKN kali ini sebanyak 125 orang, dilaksanakan selama 2 bulan, dimana program fisik diperkirakan sebesar 75 persen dan non fisik sebesar 25 persen. ENG