SULTENG RAYA- Sejumlah orang tua calon peserta didik SMPN 9 Palu tampak memadati sejumlah titik di halaman SMPN 9 Palu, mereka rela berdesak-desakan satu sama lain demi melihat papan pengumuman, untuk memastikan apakah putra putri mereka lolos dan diterima di sekolah ini.

Usai melihat papan pengumuman itu, ekspresi wajah mereka pun berbeda-beda, ada yang tampak senang dan gembira karena anaknya diterima di sekolah ini. Namun ada juga yang memiliki eksperisi wajah sedih karena tidak menemukan nama anaknya di papan pengumuman, artinya anak mereka tidak diterima di sekolah ini.

Kepala SMPN 9 Palu, Dra. Harlina, M.Si menyampaikan permohonan maaf kepada para orang tua yang anaknya belum bisa diterima di sekolah ini, mengingat daya tampung sekolah ini juga masih sangat terbatas. Sementara antusias masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya di sekolah ini terus mengalami peningkatan dua tahun terakhir.

Kata Harlina, jumlah formulir keluar sebanyak 450, sementara yang bisa diterima di sekolah ini hanya 320 peserta didik baru sesuai kesiapan ruang kelas yang ada yakni 10 ruang kelas.

Itupun kata Harlina, sebenarnya ruang kelas yang awalnya dipersiapkan untuk peserta didik baru tahun ini hanya 8 kelas, sesuai dengan jumlah peserta didik yang keluar tahun ini, namun dengan adanya animo masyarakat yang mendaftarakan anaknya di sekolah ini begitu besar, maka ruang Osis dan UKS terpaksa disulap menjadi ruang kelas, sehingga ketambahan 2 ruang kelas lagi, sehingga ruang kelas yang siap pakai kini sebanyak 10. “Makanya yang kita terima untuk saat ini 320 sesuai kapasitas ruang kelas yang siap pakai,”jelas Harlina, Rabu (3/7/2024).

Namun kata Harlina, tidak menutup kemungkinan akan ada satu ruang kelas lagi yang akan disiapkan untuk menampung mereka-mereka yang memang beririsan zonanya dengan SMPN 9 Palu yang tidak diterima di SMPN 2 Palu dan SMPN 6 Palu.

Kebetulan katanya, masih ada satu ruangan lagi yang bisa disulap menjadi ruang kelas yakni Aula sekolah, dan itu sudah Ia komunikasikan dengan Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi untuk meminta izin membuka satu kelas lagi, khusus untuk menampung mereka-mereka yang memang beririsan zonanya dengan SMPN 9 Palu.

“Saya sudah komunikasikan dengan Pak Kadis, dan Ia setujui sepanjang itu untuk kepentingan anak-anak, dari pada nantinya anak-anak tidak sekolah,”sebut Harlina.

Namun untuk memastikan itu, Ia juga harus terlebih dahulu rapat bersama dengan guru-guru yang ada di sekolah ini, mengingat berkaitan dengan tenaga pengajar, jangan sampai terlalu banyak kelas yang dibuka sementara tenaga pengajar tidak cukup. ENG