SULTENG RAYA- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tengah, Ulyas Taha mengatakan, pengembangan kompotensi pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) sangat penting dilakukan, karena jika pengurus BWI berkompeten maka Nazhir akan meningkat kompetensinya.
Peranan Nazhir sangat penting sebagai pihak yang menerima harta benda wakaf yang dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya, sehingga peranannya sangat menentukan kemajuan aset wakaf.
“Olehnya jadikan wakaf itu produktif agar menjadi sumber pendapatan BWI sehingga bisa membantu masyarakat yang kurang mampu,” ujar Ulyas Taha saat membuka kegiatan orientasi pengembangan kompetensi pengurus BWI bertempat di Hotel Santika Palu, Senin (24/6/2024).
Pengembangan kompetensi pengurus BWI dinilai sangat penting, karena BWI ini menjadi salah satu unsur potensi pengembangan ekonomi keumatan disamping zakat.
“Jadi potensi zakat dan wakaf ini luar biasa. Kalau bicara zakat bagaimana pengumpulan dan penyaluran, kalau wakaf itu badan yang kita kuasai. Artinya kalau potensi wakaf ini kita kembangkan justru memberi dampak besar terhadap pengembangan ekonomi umat,”jelasnya.
Kakanwil mengharapkan pengurus BWI meningkatkan kompetensinya, sehingga dapat mengembangkan visi dan misi BWI, karena kegiatan tersebut juga merupakan salah satu unsur potensi pengembangan ekonomi keumatan.
Kakanwil menambahkan, kalau potensi wakaf dikembangkan akan memberi dampak besar terhadap pengembangan ekonomi umat.
“Olehnya Bapak Ibu mari merubah mindset kita dan misi BWI, betul betul kita kerjakan sehingga bisa memberikan dampak besar bagi masyarakat. Kita jadikan wakaf ini menjadi potensi pengembangan ekonomi keumatan,” ujarnya.
“Saya meminta kepada Bapak Ibu pengurus BWI kalau wakaf di daerah belum tertata dengan baik, mari kita tata. Jadikan wakaf itu produktif,” pesannya.
Kegiatan ini dilaksanakan Badan Wakaf Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah dihadiri oleh perwakilan pengurus BWI Kabupaten dan Kota Provinsi Sulawesi Tengah.*ENG