SULTENG RAYA – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menggelar rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 melibatkan unsur TNI, Kepolisian, Pemerintah Desa dan Kecamatan Towuti.

Kegiatan bertajuk “Sayangi Bumi untuk Masa Depan” berlangsung dua hari pada 10-11 Juni 2024 di Desa Loeha.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 dimeriahkan dengan rangkaian kegiatan pelatihan daur ulang sampah, aksi bersih sungai, serta penanaman dan pembagian 1.000 bibit pohon musang king yang antusias dihadiri masyarakat se-Loeha Raya di 5 desa yakni Desa Loeha, Rante Angin, Tokalimbo, Bantilang, dan Masiku.

Head of Exploration, Geoscience, and FEL Study PT Vale Indonesia Tbk, Andy Yustian Bessie mengungkapkan, kegiatan itu sejalan dengan nilai-nilai perusahaan yakni menghargai bumi dan masyarakat.

Untuk itu, perseroan sangat fokus mengampanyekan betapa pentingnya menjaga lingkungan demi menjaga komitmen perseroan dalam menjalankan usaha pertambangan berkelanjutan. Di Loeha Raya upaya ini direalisasikan utamanya melalui pelatihan daur ulang sampah plastik dengan metode pembuatan ecobrick yang melibatkan sekitar 100 kaum perempuan yang merupakan ibu-ibu PKK se-Loeha Raya sebagai peserta.

“Ini tidak hanya menjadi ajang untuk memperingati pentingnya menjaga lingkungan hidup, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah plastik,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Sulteng Raya, Jumat (21/6/2024).

Pada pelatihan itu, menghadirkan komunitas peduli lingkungan yakni Selaras Batara Guru. Para peserta diajak untuk aktif terlibat dalam proses pembuatan ecobrick. Dengan memadatkan sampah plastik ke dalam botol plastik bekas, peserta diajarkan cara mengubah sampah plastik menjadi benda berguna yang ramah lingkungan.

Founder Komunitas Selaras, Novika Firdaus mengaku senang diajak terlibat pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di Loeha Raya. Menurutnya, kampanye daur ulang sampah plastik dengan membuat ecobrick memang perlu diperluas dan melibatkan ibu rumah tangga.

“Kami dari Komunitas Selaras senang bisa kembali dilibatkan dalam langkah-langkah kecil untuk menjaga bumi. Ini kali ketiga kami dilibatkan dalam kegiatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia oleh PT Vale,” kata Noni sapaan akrabnya.

Dia menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai pihak dalam upaya pelestarian lingkungan. Noni menyebut, banyak hal yang bisa dilakukan dalam upaya tersebut, misalnya dengan diet plastik, penanaman pohon, dan mendaur ulang sampah.

Perwakilan ibu PKK Desa Bantilang, Artini Juhadi menyatakan, kegiatan ini bisa memberikan wawasan baru pada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. Sampah plastik yang dikelola dengan baik, bahkan bisa bernilai ekonomi.

“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan secara berkala, sehingga masyarakat dapat terus mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam upaya menjaga lingkungan,” terang Artini.

Sementara itu, salah seorang peserta, Ayu Samsi dari PKK Desa Loeha, mengungkapkan pelatihan daur ulang sampah plastik memberikan pengetahuan baru, utamanya bagi ibu rumah tangga yang selalu dihadapkan dengan sampah plastik.

“Pelatihan ini bagus dan sangat berguna, karena kami ibu-ibu yang tadinya tidak tahu menjadi tahu bahwa sampah itu bisa diolah. Selama ini tahunya sampah plastik kalau tidak disimpan ya dibuang. Pelatihan ini juga memotivasi kami,” ungkap Ayu.

Gelar Aksi Bersih dan Donasi 1000 Bibit Durian Musang King

Selain pelatihan daur ulang sampah, PT Vale juga menggelar aksi bersih, penanaman bibit pohon, dan donasi 1.000 bibit durian musang king untuk masyarakat Loeha Raya.

“Kami menyadari pentingnya menjaga lingkungan hidup sebagai warisan untuk generasi mendatang. Melalui aksi ini, kami mengajak seluruh lapisan masyarakat termasuk di Loeha Raya untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Hal ini juga sebagai wujud komitmen menjalankan pertambangan berkelanjutan dengan tetap memperhatikan lingkungan,” ujar Bessie.

Ia juga menyampaikan alasan donasi bibit durian musang king ini bermula dari pengalamannya menanam pohon durian jenis loppo tele di halaman rumah. Setiap musim buah, durian yang dihasilkan begitu banyak dengan cita rasa yang enak. Hasil panen durian sampai dibagi-bagi ke tetangga.

“Dari halaman rumah saya belajar besarnya manfaat menanam durian. Sehingga, untuk donasi di lima desa Loeha Raya, kami memilih jenis durian musang king. Jenis ini memiliki buah dengan cita rasa dunia dan mahal di pasaran. Semoga beberapa tahun ke depan Loeha Raya tumbuh jadi daerah penghasil durian musang king terbesar di Luwu Timur,” jelasnya.

Tidak hanya berdonasi durian, kegiatan Hari Lingkungan Hidup di Loeha Raya juga diisi dengan bersih sungai. Pada kegiatan ini, warga termasuk siswa SD terbagi menjadi beberapa kelompok yang tersebar di beberapa titik, dengan fokus utama yakni membersihkan area sungai Loeha. Warga berhasil mengumpulkan berbagai jenis sampah, mulai dari plastik, kertas, hingga botol kaca.

Kepala Desa Loeha, Hamka Tandioga, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PT Vale yang telah menginisiasi rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di Loeha Raya. Menurutnya, aksi bersih dan penanaman bibit pohon bukan sekadar seremonial.

“Ini merupakan langkah konkret yang memberikan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat Loeha Raya. Manajemen sudah bersedia datang menjangkau desa kami yang jauh dari kota untuk menggelar kegiatan lingkungan ini,” ungkap Hamka.

Dia juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat atas antusiasme yang ditunjukkan selama kegiatan. Hamka berharap peduli lingkungan tidak hanya dilakukan pada peringatan Hari Lingkungan Hidup saja, tapi dilakukan secara berkelanjutan.

“Kami siap bekerja sama dan mendukung setiap program PT Vale untuk pelestarian lingkungan. Kami percaya, dengan kolaborasi yang baik, kita dapat mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tegasnya.

Rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia ditutup dengan pembagian 1.000 bibit pohon durian musang king, 150 bibit agatis, 150 bibit sengon, dan 100 bibit ketapang kencana. Bibit ini dibagikan untuk sekolah, puskesmas, dan warga lima desa di Loeha Raya, yaitu Desa Loeha, Desa Rante Angin, Desa Masiku, Desa Tokalimbo, dan Desa Bantilang. */RHT