SULTENG RAYA- Ketua Dewan Koperasi Pimpinan Wilayah (Dekopinwil) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Abd. Malik Bram berharap pengurus baru Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Sulawesi Tengah yang baru terpilih pada tanggal 31 Mei 2024 dapat mengembalikan kejayaan Puskud.

Mengingat Puskud menurut Balik Bram memiliki aset yang luar biasa yang bisa diberdayakan untuk mengembalikan kejayaan sebagaimana di masa orde baru. Namun tentu itu berawal dari tekat dan mental usaha yang dimiliki para pengurus baru ini, dibawah kepemimpinan H. Moch Amin Badawi.

“Semua tergantung dari pengurus baru ini, mereka inikan hasil RAT yang resmi, jadi sebagai pengurus tidak perlu ragu untuk berbuat kebaikan dan kemajuan lembaga,”sebut Balik Bram, Selasa (4/6/2024).

Hal pertama yang harus dilakukan oleh pengurus baru adalah melakukan pendataan aset Puskud di seluruh kabupaten dan kota untuk diperdayakan, begitu juga dengan  Koperasi Unit Desa (KUD) dilakukan revitalisasi, pengurus yang vakum selama ini diaktifkan kembali. Karena kehadiran dan peran KUD di desa sangat penting bagi masyarakat.

Tidak kalah penting katanya adalah dilakukan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) pengurus Puskud dan KUD, karena kualitas SDM sangat menentukan maju dan mundurnya roda organisasi, begitu juga dengan usaha. “Jangan sampai salah memilih usaha, harus memilih usaha yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya, seperti misalkan kebutuhan pertanian dan nelayan,”sebut Malik Bram.

Di sisi lain sebut Balik Bram, keberpihakan pemerintah dan dunia berbankan juga sangat menentukan kemajuan sebuah koperasi, sebagai pembina koperasi Malik Bram menilai dari sisi ini masih sangat rendah di Indonesia, pada hal memiliki kementerian yakni  Kementerian Koperasi dan UMKM, namun minim kebijakan yang punya keperpihakan kepada koperasi dan UMKM.

Begitu juga dengan perbankan, dinilai masih diskriminasi kepada koperasi dan UMKM, dana kreditnya dibatasi hanya sampai 500 juta itupun dengan sederet persyaratan, sementara industri usaha besar sangat dipermudah dengan jumlah kredit miliaran rupiah. ENG