SULTENG RAYA- H. Moch Amin Badawi kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD) Sulawesi Tengah, melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-41 yang dihadiri seluruh pengurus Koperasi Unit Desa (KUD) aktif dari berbagai kabupaten dan kota se-Sulawesi Tengah, di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes), pada Jumat (31/5/2024).
Selain Amin Badawi, Sekretaris PUSKUD Sulawesi Tengah juga kembali diamanahkan kepada Moh. Rahli untuk mendampingi Amin Badawi dalam memimpin roda organisasi.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Sulawesi Tengah, Sisliandy Ponulele, saat membuka RAT ke-41 tersebut, menaruh harapan besar kepada pengurus baru PUSKUD untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran melalui peran dan kerja-kerja koperasi.
Karena Koperasi dan UMKM selama ini telah ikut berperan dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, bahkan ikut serta mengentaskan kemiskinan melalui serapan tenaga kerja.
“Untuk itu sangat diharapkan kepengurusan baru ini, mampu memberdayakan kembali koperasi sehingga memberikan peningkatan ekonomi masyarakat. Ini akan membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan,”harap Kadis.
Apa lagi Gubernur Sulawesi Tengah melalui Visi Misinya “Sulawesi Tengah yang lebih Maju dan Sejahtera” itu membutuhkan akselerasi atau percepatan. Sehingga peran koperasi yang mengakar di masyarakat kehadiran dan perannya sangat dibutuhkan.
Minimal kata Kadis, koperasi hadir di masyarakat memperlancar distribusi kebutuhan pokok masyarakat. Sebab salah satu penyebab inflasi akibat kurang lancarnya pasokan kebutuhan pokok.
Ia memberi contoh seperti Inflasi dua tahun lalu, diantara penyebabnya adalah terganggunya pasokan minyak dan telur di beberapa kabupaten. Akibatnya harga minyak di Kabupaten Banggai naik sampai 16,5 persen, kemudian harga telur di Morowali dan Morowali Utara naik sampai 26 persen. Pemerintah saat itu tidak mampu memenuhi kebutuhan telur 130 ribu butir setiap bulan, sehingga mendatangkan dari Gorontalo.
“Nah disini bagaimana peran koperasi, minimal distribusinya, harga bisa naik karena distribusinya yang terhambat, satu dua hari saja terlambat maka harga di lapangan bisa naik Rp 1.000 sampai Rp4.000, koperasi tentu sangat diharapkan dapat membantu mengatasi hal-hal seperti itu,”sebut kadis.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Sulawesi Tengah, Abdul Malik Bram, agar PUSKUD Sulawesi Tengah bangkit kembali, merangkul dan menghidupkan KUD-KUD yang ada di daerah, serta menghidupkan kembali usaha-usaha yang dimiliki sebelumnya.
“PUSKUD adalah barometer koperasi, di usai yang ke-41 ini artinya PUSKUD Sulawesi Tengah sudah cukup dewasa, usia yang sangat berpotensi melakukan apa saja untuk kepentingan bersama, tentu harapan kami adalah menghidupkan kembali usaha-usaha yang dimiliki sebelumnya, kembalikan kejayaan masa lalu,”sebutnya. ENG