SULTENG RAYA – Sebagai upaya mengarusutamakan gender dalam perencanaan dan penganggaran di Kabupaten Tojo Una-una (Touna), Yayasan Sikola Mombine melalui dukungan dari YSEALI: Gen4SD Project (Gender Equality for Sustainable Development) menggelar Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender.
Kegiatan ini dihadiri oleh organisasi perangkat daerah Touna yang merupakan anggota Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender (POKJA PUG).
“Kegiatan ini merupakan bentuk peningkatan kapasitas organisasi perangkat daerah di Kabupaten Tojo Una-una tentang Pengarusutamaan Gender serta tata cara pengisian form Anugerah Parahita Ekapraya (APE) yang merupakan evaluasi Pengarusutamaan Gender (PUG) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk semua Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia” kata Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Touna, Azizah H. Bafaddal, S.Sos saat membuka Kegiatan Rakor POKJA PUG, Selasa (28/5/2024).
Pada kegiatan itu, hadir sebagai fasilitator sekaligus Program Manager GEN4SD Project yakni Nur Safitri Lasibani yang memulai sesi dengan pengenalan Pengarusutamaan Gender (PUG).
Menurutnya, PUG adalah strategi yang dilakukan secara rasional dan sistematis untuk mencapai dan mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam sejumah aspek kehidupan manusia (rumah tangga, masyarakat dan negara). PUG ini dilakukan melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki.
Kebijakan ini dimasukkan ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan serta evaluasi dari seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan.
Menurut Nur Safitri, terdapat beberapa persoalan mendasar terkait PUG yakni PUG masih dianggap sebagai “program” bukan “strategi”. Kemudian PUG hanya dianggap sebagai “isu perempuan” dan hanya “menyasar perempuan”. Ditambah lagi kurangnya kesadaran SDM yang mau memahami PUG dan menjadikannya strategi bersama, serta belum tersedianya profil gender dan data terpilah.
Di akhir acara, Nur Safitri menutup sesi dengan menyusun sejumlah rencana tindaklanjut bersama anggota POKJA PUG, diantaranya fasilitasi pertemuan bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Touna. Kemudian Regular Meeting POKJA PUG dan Pembentukan Focal Point Gender di masing-masing OPD Drivers. Selanjutnya, Pelaksanaan Bimbingan Teknis Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender di Kabupaten Touna dan Pendampingan Penyusunan Gender Analysis Pathway (GAP) dan Gender Budget Statement (GBS).
“Melalui pertemuan koordinasi hari ini, muncul beberapa tantangan dalam implementasi PUG di Kabupaten Tojo Una-una. Penghargaan APE hanyalah bonus, tetapi bagaimana komitmen kita bersama untuk mengawal PUG menjadi strategi dalam perencanaan dan penganggaran dalam tahapan pembangunan di Sulawesi Tengah khususnya di Kabupaten Tojo Una-una.” tutur Nur Safitri. *WAN