SULTENG RAYA – Demonstrasi peserta didik, diikuti dengan alumni serta orang tua murid SMKN 2 Palu berlangsung di depan gedung DPRD Provinsi, menuntut kenaikan biaya Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diberlakukan oleh Kepala Sekolah.

Lody Surentu, selaku kepala sekolah baru SMKN 2 Palu, telah menaikan biaya PKL Rp.1.250.000,00, dari ketetapan biaya sebelumnya sejumlah Rp.250.000,00.

Kenaikan biaya PKL itu dilakukan sepihak oleh kepala sekolah, orang tua murid baru mengetahui adanya kebijakan baru ini, ketika nominal sudah ditetapkan oleh Kepsek.

Hal ini menjadi polemik bagi orang tua murid yang anaknya akan mengikuti kegiatan PKL sekolah. Keresahan mereka kemudian disampaikan melalui demonstrasi yang dilaksanakan pada Hari Senin, (27/05/2024), pukul 08:00 – selesai.

Dari pantuan lapangan, sebanyak 20 perwalian demonstran, termasuk peserta didik , alumni, serta orang tua murid, diundang ke dalam gedung DPRD untuk konsolidasi terkait permasalahan biaya PKL tersebut.

Dari hasil konsolidasi itu diputuskan jika biaya PKL sebesar Rp.790.000,00. Nominal tersebut masih dimunkinkan turun, mengingat banyaknya jumlah peserta didik penerima Program Indonesia Pintar (PIP).

“Untuk saat ini, jawaban yang kami terima adalah rasionalisasi nominal, menjadi Rp. 790.000,00, namun masih kemungkinan akan turun. Karena masih adanya permohonan, khusunya bagi penerima PIP,”sebut Yudha, selaku alumni serta koordinator demonstrasi.

Yudha menambahkan, setelah demonstrasi ini, seluruh pihak sekolah dari SMKN 2 Palu akan diundang ke Gedung DPRD Provinsi, untuk mendiskusikan terkait kebijakan yang Kepsek. Sehingga keputusan besaran biaya PKL tersebut masih bersifat sementara. MG1