SULTENG RAYA – Angka prevalensi stunting di Kota Palu mengalami penurunan pada 2023 yakni sebesar 22,1 persen dibanding 2022 sebesar 24,7 persen.

Data tersebut mencuat pada kegiatan Rembug Stunting 2024 di salah satu restoran di Kota Palu, Selasa, (21/5/2024).

Pada kesempatan itu, Wali Kota Palu diwakili Asisten bidang Administrasi Umum Setda Kota Palu, Imran Lataha.

Imran Lataha mengajak semua pihak untuk lebih serius, lebih berkomitmen dalam percepatan penurunan Stunting, melalui kerja nyata, kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja berkualitas.

“Sebagaimana diketahui, target penurunan prevalensi Stunting secara nasional sampai tahun 2024, yakni menjadi 14 persen. Oleh karena itu, perlunya kerja keras untuk menuju target nasional sebesar 14 persen di tahun 2024 ini,” katanya.

Sebagai informasi, kegiatan itu dilaksanakan sebagai upaya percepatan penurunan Stunting, yang merupakan urusan kesehatan yang esensial dan termasuk wajib pelayanan dasar, serta berdampak jangka panjang bagi generasi masa depan.

Stunting dalam penanganannya, perlu melibatkan banyak pihak dan banyak aspek secara keberlanjutan, seperti aspek kesehatan, aspek keluarga, maupun aspek perilaku.

Artinya, intervensi terhadap percepatan penurunan Stunting, perlu dilakukan dengan intervensi spesifik dan terpadu dari semua stakeholder yang ada di Kota Palu.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut yakni Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, selaku Ketua Penanganan Stunting di Kota Palu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Palu, Arfan, dan pihak lainnya. RHT