SULTENG RAYA — PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk., Area Palu menyatakan, sebanyak lebih kurang 4.034 jemaah haji diberangkatkan dari wilayah kerjanya yakni Provinsi Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Tenggara.
Area Manager BSI Palu, Mubasyir Ibrahim, mengatakan, angka itu tumbuh dari tahun sebelumnya (2023, red) sebanyak 3.395 jemaah haji.
“Dengan peningkatan jumlah jemaah haji ini, maka BSI Palu berupaya meningkatkan pelayanan dan juga sebagai upaya memperkuat Islamic Ecosystem di wilayah kerja,” katanya kepada awak wartawan, belum lama ini.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menyediakan outlet penukaran uang riyal bagi calon jamaah haji.
“Jamaah haji yang mendaftar lewat BSI akan memperoleh layanan manasik di embarkasi di kota dan kabupaten, fasilitas kartu debit mabrur dengan fasilitas gratis tiga kali tarik tunai per bulan di Arab Saudi,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna, mengatakan, untuk menjaga kinerja yang sustain, Anton menyebut perseroan juga senantiasa berkomitmen memperkuat ekosistem haji dan umroh. Salah satunya adalah jamaah haji yang menabung di BSI akan mendapatkan kemudahan pelunasan haji secara realtime tanpa harus ke bank melalui BSI Mobile.
Dalam memberikan kemudahan layanan haji ke daerah remote dan memperluas akses layanan ke masyarakat pedesaan, BSI hadir memberi solusi dengan fasilitas penyetoran tabungan haji dan pelunasan melalui BSI Agen mencapai 94 ribu mitra agen BSI di seluruh Indonesia. Masyarakat yang memiliki usaha bisa mendaftar menjadi BSI Agen di seluruh outlet BSI, untuk ikut memberikan layanan perbankan syariah sesuai ketentuan layanan laku pandai.
BSI juga menyediakan penukaran banknotes SAR di outlet-outlet BSI dengan nilai tukar yang kompetitif.
“BSI juga terus meningkatkan ekosistem Islam melalui haji dan umrah. Saat ini BSI bekerja sama lebih dari 1.800 travel haji dan umrah yang siap melayani haji ONH plus. Lalu, BSI juga terus meningkatkan literasi haji sejak dini melalui kerjasama dengan lebih dari 360 ribu sekolah Islam, 73 ribu pesantren, 51 ribu masjid,” pungkas Anton. RHT