SULTENG RAYA-Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Tolitoli berhasil menjadi salah satu dari sembilan nominator dari provinsi Indonesia Bagian Timur, Tengah, dan Barat dalam Lomba Program Jajanan Anak Sekolah (PJAS) Aman tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.
Pada Selasa (14/05/2024), madrasah ini mengikuti tahapan verifikasi lapangan yang mencakup kelengkapan dan validasi dokumen.
Sebagai informasi, MTsN 2 Tolitoli berhasil menjadi nominator setelah melewati seleksi administrasi profil sekolah pada Desember 2023 hingga Januari 2024. Pada tahap seleksi wawancara yang diadakan pada Maret 2024, MTsN 2 Tolitoli masuk ke dalam 20 nominator Sekolah Sehat. Tahap akhir verifikasi lapangan dilaksanakan pada Selasa (14/05/2024), melibatkan penilaian langsung atas dokumen yang dikirimkan.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Bupati Tolitoli, Kepala Kantor Kementerian Agama, tim BPOM Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Pimpinan Bank Syariah Indonesia, tim UPT Puskesmas Baolan, Kepala Kelurahan Tambun, Bhabinkamtibmas, Pendamping Produk Halal Kementerian Agama, serta instansi terkait lainnya.
Tim penilai terdiri dari BPOM RI, Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Kementerian Agama RI, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI. Penilaian dilakukan secara bersama-sama berdasarkan paparan yang disampaikan oleh Kepala Madrasah atau perwakilannya secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting. Proses penilaian juga mencakup tinjauan langsung terhadap aspek yang menjadi objek penilaian selama wawancara berlangsung.
Salmin Yahyar, Kepala MTsN 2 Tolitoli, menyatakan bahwa madrasah ini telah mengikuti program Sekolah dengan PJAS Aman sejak tahun 2022 dan mampu menunjukkan komitmen dalam mengimplementasikan program keamanan pangan. “Program ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lainnya di Kabupaten Tolitoli dan Sulawesi Tengah dalam menerapkan keamanan pangan di sekolah. Keamanan pangan di sekolah bukan hanya tanggung jawab kepala madrasah atau guru, tetapi seluruh warga sekolah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa MTsN 2 Tolitoli telah menunjukkan keberhasilannya menjaga keamanan pangan di sekolah melalui pemberdayaan komunitas sekolah secara mandiri. “Kabupaten Tolitoli InsyaAllah siap mewujudkan kota layak anak yang menyiapkan makanan sehat,” tutupnya.*ENG