SULTENG RAYA- Sebanyak tiga dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggis melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Mandiri di Kecamatan Tawaeli, Kota Palu, Senin (13/5/2024).
Tepatnya di empat sekolah atau madrasah, masing-masing Madrasah Tsanawiyah Karya Thayyibah Tawaeli, Madrasah Aliyah Karya Thayyibah Tawaeli, Madrasah Tsanawiyah Nurul Islam Tawaeli, dan SMKS Nurul Islam Tawaeli.
Ketiga dosen itu masing-masing Dr. Ernitasari Mulyadi, Bach.BP., M.Pd (selaku Ketua Tim), Rahayu Prasetyaningsih, S.Pd., M.Pd (Anggota), dan Ismail Manangkari, S.Pd., M.Pd (Anggota). Selain mereka bertiga juga didampingi dua orang mahasiswa, masing-masing Faturrahman (Anggota Mahasiswa) dan Zakia Rahmadani (Anggota Mahasiswa).
Ke tiga dosen dan dua mahasiswanya ini hadir di empat madrasah itu untuk mensosialisasikan penggunaan aplikasi papan tulis digital dan pembelajaran berbasis AI kepada para guru dan kepala madrasah.
Mereka memilih keempat madrasah itu disebabkan karena masih terakreditasi C dan belum menerapkan secara maksimal kurikulum merdeka belajar, sekaligus syarat pengablikasian pembelajaran berbasis digital juga belum mereka penuhi.
“Kami datang ke sana mensosialisasikan penggunaan aplikasi papan tulis digital dan pembelajaran berbasis AI, dengan harapan setelah sosialisasi ini kemampuan mereka dalam bidang aplikasi pembelajaran berbasis digital sudah siap, sehingga saat infrastrukturnya sudah memadai, maka mereka sudah dapat menerapkan pembelajaran berbasis digital itu,”sebut Ernitasari, Rabu (15/5/2024).
Mengingat kata Ismail Manangkari, keempat madrasah tersebut masih terkendala jaringan internet dan kesiapan SDM tenaga pengajar, dimana para tenaga pengajarnya belum begitu familiar dengan pembelajaran berbasis digital tersebut. “Inilah manfaat dari PkM ini, memperkenalkan manfaat pembelajaran berbasis digital sekaligus mengedukasi penggunaanya,”jelas Ismail.
Kepala Prodi Pendidikan Bahasa Inggis ini melanjutkan, jika pembelajaran berbasis digital tersebut diterapkan, maka sangat memudahkan tenaga pengajar, cukup menyiapkan materinya lalu memasukan ke dalam aplikasi, maka mesin aplikasi yang akan mengkonversi materi tersebut ke dalam bentuk vidio yang menarik, sehingga peserta didik juga tidak merasa bosan menyimak materi pembelajaran.
Selain itu sebutnya, juga sangat menghemat penggunaan kertas, spidol dan sebagainya. “Dari sisi waktu juga sangat hemat, kita cukup menyiapkan waktu paling lama 15 menit untuk menyusun materi, karena selebihnya aplikasi itu yang bekerja, ini sangat memudahkan guru,”sebutnya.
Ia berharap, keempat madrasah tersebut kedepan bisa menerapkan pembelajaran berbasis digital itu sebagaimana yang telah disosialisasikan. ENG