SULTENG RAYA – Kantor Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah (KOJK Sulteng) menyebut, industri keuangan non bank (IKNB) di Sulteng telah menggelontorkan setidaknya Rp6,40 triliun per Februari 2024 untuk pembiayaan lintas sektor.

Kepala KOJK Sulteng, Triyono Raharjo mengatakan, angka itu tumbuh 11,84 persen jikan dibandingan dengan Februari 2023 (yoy), dengan posisi Non-Performing Financing yang masih terjaga di angka 1,96 persen.

“Kami menilai kondisi industri jasa keuangan (IJK) termasuk IKNB ini tetap terjaga stabil dengan kinerja yang positif, yang memadai dan profil risiko yang terjaga,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Sulteng Raya, Kamis (9/5/2024).

Untuk indikator lain yang mengalami pertumbuhan positif yakni industri . Pada posisi triwulan I 2024, seluruh indikator perbankan mengalami pertumbuhan positif double digit secara yoy dengan posisi perbankan tercatat sebesar Rp69,49 triliun atau 15,26 persen yoy, penyaluran kredit sebesar Rp52,93 triliun atau 17,15 persen yoy, dan penghimpunan dana pihak ketiga () sebesar Rp35,00 triliun atau 12,50 persen yoy.

“Kinerja intermediasinya juga terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio 150,65 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman dengan non-performing loan 1,64 persen,” ungkap Triyono.

Disamping itu, kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan, aset tercatat sebesar Rp3,14 triliun atau 16,30 persen yoy, pembiayaan syariah juga demikian, masih menunjukkan tren positif tumbuh sebesar 76,25 persen yoy menjadi Rp2,82 triliun dan penghimpunan DPK tumbuh sebesar 25,00 persen yoy menjadi Rp2,00 triliun.

“Komitmen perbankan untuk terus mendorong diwujudkan dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM, pada triwulan I 2024 posisi penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp16,60 triliun atau tumbuh 16,90 persen yoy dengan kualitas yang masih terjaga sebesar 2,89 persen atau masih di bawah threshold lima persen,” tuturnya.

Dari sisi pembiayaan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman tercatat sebesar Rp353,30 miliar meningkat 35,20 persen yoy dengan jumlah penerima aktif sebanyak 105.551 rekening dengan TWP 90 berada pada angka 1,59 persen.

Begitu juga dengan sektor dana pensiun yang juga menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 7,62 persen yoy menjadi Rp99,83 miliar dan total investasi meningkat 6,75 persen menjadi Rp97,23 miliar.

Di sektor Pasar Modal, pertumbuhan di Sulteng juga terus meningkat, tercatat pada triwulan I 2024 ini terdapat 110.599 rekening investasi dengan pertumbuhan yoy mencapai 49,35 persen.

Adapun untuk share masih didominasi rekening reksadana sebanyak 82.970 rekening atau 75,02 persen dari keseluruhan rekening investasi di Sulteng. RHT