SULTENG RAYA – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menyatakan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Palu berusaha mengidentifikasi kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat.
Oleh karenanya, semua kelurahan sekarang sudah memiliki tematik seperti contoh Kelurahan Watusampu yang tematiknya kain tenun.
Wali kota berkomitmen akan menganggarkan Rp1 miliar setiap kelurahan yang diperuntukkan untuk tema dari kelurahan itu.
“Hari ini orang kalau mau datang ke Kota Palu, pasti bertanya dan mencari sesuatu yang tidak biasa dan tidak umum,” kata Wali Kota saat menghadiri acara Halal Bihalal dan Festival Lopi di Kelurahan Watusampu, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sabtu (4/5/2024).
Menurutnya, hal-hal yang bersifat tradisional itu pada dasarnya unik-unik. Hal unik itulah yang dicari para wisatawan jika bepergian ke suatu daerah.
Ia meminta, event seperti Festival Lopi yang dilaksanakan oleh masyarakat Kelurahan Watusampu harus dibuat se-kreatif mungkin, supaya bisa dijadikan event tahunan di Kota Palu.
Wali kota berkeinginan, event-event yang digelar oleh setiap masyarakat kedepan, diatur waktu pelaksanaannya agar tidak berjauhan, sehingga ketika wisatawan datang ke Kota Palu selama beberapa hari, mereka bisa mendatangi sejumlah event yang dilaksanakan.
Rencananya, papar Hadianto, pihaknya akan mengatur kluster kegiatan di Kota Palu menjadi tiga kelompok, pertama kategori religi. Jadi, semua event yang berkaitan dengan religi, akan disatukan pada saat perayaan hari besar keagamaan.
“Misal kegiatan Festival Lopi ini identik dilaksanakan setelah bulan puasa, jadi diatur pelaksanaannya berdekatan dengan event lainnya,” kata dia.
“Sehingga orang datang ke Kota Palu, apakah itu pulang kampung dan sebagainya, mereka menikmati festival yang dilaksanakan di Kota Palu,” ujarnya menambahkan.
Kedua, kategori budaya. Semua kegiatan masyarakat yang menjual budaya, akan dilaksanakan pada saat momen HUT Kota Palu.
Tinggal nantinya diidentifikasi, pagelaran apa yang akan dilaksanakan di wilayah tersebut. Misalnya, lomba perahu budaya, lomba menari, atau apapun itu, sehingga orang yang berkunjung bisa menyaksikan itu.
Ketiga adalah kategori umum. Jadi kegiatan masyarakat yang bersifat umum, akan dilaksanakan menjelang akhir tahun.
“Sehingga tiga konsep ini kedepan akan segera kita atur. Sebenarnya dari dua tahun lalu saya sampaikan. Cuma dikarenakan masih kondisi covid-19 dan kita masih memperbaiki sistem di pemerintahan, maka hal itu belum berjalan,” ungkapnya. RHT