SULTENG RAYA – Ketua tim kerja 3 Pengendalian Penduduk Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tengah, Muh. Rosni, mengatakan pentingnya peran suami dalam pencegahan stunting, menurutnya suami atau ayah berperan besar dalam kebahagiaan fisik dan psikologis ibu hamil.


Selain itu, kata dia, suami menjadi pengambil keputusan dalam keluarga, sehingga edukasi tepat dan sosialisasi mengenai pola asuh yang baik harus tersampaikan kepada suami.


“Ibu hamil idealnya ada pendampingan dari suami, suami harus sering terpapar dengan informasi yang benar mengenai kehamilan dan pola gizi yang baik,” katanya pada kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat dalam rangka penurunan stunting di kampung KB di Kabupaten Tojo Una Una, beberapa waktu lalu.


“Kondisi Psikologis ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kondisi janin ketika dilahirkan,” ujar Rosni menambahkan.


Pada kegiatan itu juga, disampaikan materi tentang pola gizi dan pengolahan makanan yang baik oleh Tenri Dewi Supardin, ahli gizi dari Dinas Kesehatan PP dan KB Kabupaten Tojo Una Una.


Pada paparannya, Dewi menjelaskan untuk mencegah stunting, setiap porsi makanan dihidangkan pada anak harus terpenuhi seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral.


“Lima elemen makanan harus bisa terpenuhi pada setiap porsi makanan yang dihidangkan pada anak kita, terutama anak usia 0-2 tahun,” ucap Dewi.


Kegiatan yang bertujuan untuk percepatan penurunan stunting itu juga menghadirkan ibu hamil, baduta, WUS, remaja putri calon ibu sebagai sasaran stunting serta kader Tim Pendamping Keluarga dan Satgas Stunting sebagai ujung tombak percepatan penurunan stunting di lapangan.


Adapun kegiatan diakhiri dengan praktek memasak menu dapur sehat atasi stunting dengan memanfaatkan pangan lokal yakni daun katuk. JAN