RAYA – Dalam rangka menjaga keharmonisan dan persatuan bangsa, Satgas Preemtif Operasi menghelat kegiatan peningkatan kemampuan bagi para imam dan pegawai syara di pada Kamis (25/4/2024) lalu.

Kegiatan itu menghadirkan narasumber, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin selaku Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sulawesi Tengah (Sulteng).

Prof. Zainal Abidin dalam paparannya menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai perekat dan pemersatu bangsa.

Menurutnya, moderasi beragama adalah sikap yang seimbang dan adil dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama. Hal ini penting untuk diterapkan ditengah kemajemukan bangsa yang kaya akan budaya dan agama. “Perbedaan suku, ras, agama dan antar golongan adalah karunia Tuhan yang harus dikelola dengan baik. Walaupun kita berbeda tapi kita harus satu Indonesia,” ujar Prof. Zainal Abidin.

Ia juga menjelaskan, moderasi beragama dapat diwujudkan dengan beberapa langkah, diantaranya pertama, menerima perbedaan, kedua mengedepankan persamaan, ketiga, saling percaya, saling memahami dan saling mengerti, serta keempat, moderasi beragama dan kesadaran .

Prof. Zainal Abidin juga mengingatkan, para imam masjid dan pegawai syara untuk selalu menjadi teladan bagi masyarakat dalam menerapkan moderasi beragama. Ia mengajak mereka untuk aktif dalam menyebarkan pesan perdamaian dan toleransi di lingkungannya masing-masing.

“Para imam masjid dan pegawai syara memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Mereka harus menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat dalam menerapkan moderasi beragama,” terang Prof. Zainal Abidin.

Sementara, Kasubsatgas Humas Operasi Madago Raya mengatakan, kegiatan peningkatan kemampuan ini diikuti dengan antusias oleh para imam masjid dan pegawai syara se-kabupaten guna menangkal paham radikalisme dan intoleransi.

“Mereka mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan baru tentang moderasi beragama yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Kasubsatgas Humas kepada awak media, Sabtu (27/4/2024).

Kasubsatgas Humas berharap, dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman para imam masjid dan pegawai syara tentang moderasi beragama. “Dengan demikian, mereka dapat menjadi agen perdamaian dan toleransi di lingkungannya masing-masing, sehingga dapat berkontribusi dalam menjaga keharmonisan dan persatuan bangsa,” katanya.*/YAT