SULTENG RAYA – Tingginya tingkat prevalensi penyalahgunaan narkoba di Sulawesi Tengah, khususnya di Kabupaten Donggala membuat Akademisi dan Praktisi Masudin Radja, S.Sit., M.Kes., C.Ht mengkhawatirkan kondisi masa depan generasi daerah ini.
Mengingat, korban penyalahgunaan narkoba sebagaian besar adalah generasi bangsa usia produktif, bahkan sudah ada yang menyasar peserta didik tingkat SD. Dimana tingkat prevalensi penyalah guna narkoba di daerah ini, Sulawesi Tengah mencapai 2,80 persen dengan jumlah sebanyak 52.341 orang dan menduduki peringkat 4 secara nasional.
Untuk itu kata Masjudin, penanganan masalah narkoba tidak cukup jika hanya diserahkan sepenuhnya kepada Badan Narkotika Nasional (BNN), karena selain keterbatasan dana juga keterbatasan jumlah personil, olehnya semua elemen masyarakat harus ikut mengambil bagian menangani masalah penyalahgunaan narkoba, minimal di tingkat keluarga dan lingkungan masing-masing.
Sebab sebagai anggota masyarakat, jika hanya menonton dan berpangku tangan, bisa jadi suatu hari nanti anggota keluarga, apakah itu anak, saudara, paman, atau anggota keluarga lainnya menjadi penyalahguna narkoba, mengingat para sendikat narkoba melalui kaki tangan mereka (para pengenar), tidak henti-hentinya menggunakan berbagai macam cara untuk menemukan konsumen (pembeli narkoba).
“Untuk itu, perlu ada kesadaran bersama untuk melakukan upaya P4GN, salah satunya dengan membentuk penggiat anti narkoba, yakni orang yang mau secara sukarela melakukan pencegahan dari tingkat terkecil, diri sendiri, keluarga, hingga ke masyarakat secara luas,”sebutnya, saat menjadi narasumber pada Rapat Koordinasi Pemetaan Program Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan oleh BNN Kabupaten Donggala, Jumat (25/4/2024) di Palu Golden Hotel.
Penggiat Anti Narkoba ini sebut Masjudin, bertujuan untuk membantu pemerintah dan BNN Kabupaten Donggala dalam memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba, dimana sebelumnya mereka ini akan dibekali melalui pelatihan penggiat Anti Narkoba di lingkungan Masyarakat dengan Materi P4GN serta menyusun rencana aksi P4GN yang akan diimplementasikan di lingkungan masing-masing.
“Diharapkan berperan aktif dalam upaya P4GN, yang akan memberikan dampak positif secara luas bagi masyarakat, dan pada akhirnya akan mewujudkan Kabupaten Donggala Bersih Dari Narkoba (Bersinar),”harapnya. ENG