SULTENG RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat, pada Maret 2024, terjadi inflasi year on year (y-on-y) Sulteng sebesar 3,38 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,94.
Kepala BPS Sulteng, Simon Sapary, mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Tolitoli sebesar 6,28 persen dengan IHK sebesar 111,76 dan terendah terjadi di Kota Palu sebesar 2,41 persen dengan IHK sebesar 105,44. Sementara Luwuk dan Morowali masing-masing 2,95 persen dan 4,73 persen
Simon menjelaskan, inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sejumlah indeks kelompok pengeluaran, yakni; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 9,15 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,85 persen.
Selanjutnya, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,66 persen, kelompok transportasi sebesar 0,88 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,74 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,49 persen.
Kemudian, kelompok pendidikan sebesar 0,45 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,30 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,10 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,09 persen.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yakni; kelompok kesehatan sebesar 0,36 persen,” kata Simon.
Tingkat inflasi month to month (mtm) dan tingkat inflasi year to date (ytd) Provinsi Sulteng Maret 2024 masing-masing sebesar 0,55 persen dan 1,08 persen. RHT