SULTENG RAYA – Kantor Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tengah mencatat, sepanjang 2023, 23.418 orang di Sulteng mendapatkan edukasi tentang pasar modal dari 439 jenis kegiatan edukasi yang dilakukan.
Kepala Kantor Perwakilan PT BEI Sulteng, Putri Irnawati, mengatakan, upaya edukasi yang dilakukan demi memperkuat inklusi pasar modal di Sulteng sehingga masyarakat familiar dengan instrumen investasi itu.
Sementara itu, untuk kinerja pasar modal di Sulteng, BEI Sulteng mencatat, total investor pasar modal Sulteng 76.918 single investor identifikasi (SID).
“Investor saham sebanyak 22.766 investor,” kata Putri pada kegiatan buka puasa bersama dan media gathering wartawan se-Sulteng di salah satu hotel di Kota Palu, Kamis (28/3/2024).
Meski demikian, dari aspek transaksi rupanya belum simetris dengan pertumbuhan SID itu. BEI Sulteng mencatat, sepanjang 2023, total transaksi pasar modal di Sulteng hanya Rp7 trilun, lebih tinggi tahun sebelumnya yang mencapai Rp7,6 triliun.
“Ini bukan hanya terjadi di Sulteng, tetapi dibanyak daerah juga mengalami penurunan nilai transaksi,” katanya.
Kemudian kata dia, bila diklasifikasikan berdasarkan usia, investor di Sulteng masih didominasi kalangan anak muda atau milenial usia 18-25 tahun, kemudian disusul usia 31-40 tahun.
Pada 2024, pihaknya terus meningkatkan edukasi investasi pasar modal dan membentuk galeri investasi baru di lingkungan kampus, sekolah maupun tempat-tempat lainnya guna menggenjot pertumbuhan investasi bursa efek.
“Di Sulteng kami telah bermitra dengan tujuh perusahaan sekuritas, kami berharap tahun ini bisa menggandeng sekuritas lain supaya pilihan investasi lebih beragam,” kata Putri. RHT