SULTENG RAYA – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulawesi Tengah mencatat, realisasi pendapatan Negara di Sulteng mencapai Rp2 triliun per Februari 2024.

Secara persentase, angka itu mencapai 17,4 persen dari target APBN 2024 dengan pertumbuhan mencapai 37,85 persen year on year (yoy).

Kepala Kanwil DJPb Sulteng, Yuni Wibawa, mengatakan, capaian itu cukup baik melanjutkan tren positif yang terus terjaga sejak periode 2021 hingga 2024.

Dikatakannya, pertumbuhan pendapatan Negara didukung oleh aktivitas ekonomi dalam negeri yang semakin meningkat, serta iklim investasi yang terjaga sehingga mendorong pungutan bea masuk atas barang/modal kegiatan investasi di Sulteng.

Selain itu, lanjutnya, kinerja penerimaan negara bukan pajak (PNBP) turut serta dalam mendorong pertumbuhan pendapatan lewat pendapatan atas pendapatan jasa pendidikan, re-entry permit, pendapatan jasa kepelabuhanan, dan sebagainya.

“Realisasi pajak kita per Februari, sebesar Rp1,66 triliun. Sementara, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp431,3 miliar. Kinerja penerimaan kepabeanan dan cukai disokong oleh pertumbuhan bea masuk sebesar 101,97 persen (yoy),” kata Yuni Wibawa, Selasa (26/3/2024).

“Selanjutnya, penerimaan PNBP hingga 29 Februari 2024 mencatatkan angka realisasi sebesar Rp240,35 miliar atau 38,72 persen dari target 2024 dengan pertumbuhan positif sebesar 143,18 persen (yoy). Penerimaan terbesar PNBP berasal dari pendapatan jasa layanan pendidikan 41 persen pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, disusul oleh penerimaan belanja modal TAYL 16 persen, re-entry permit Kemenkum HAM 10 persen, serta pendapatan jasa kepelabuhan pada Kementerian Perhubungan lima persen,” ujarnya menambahkan. RHT