SULTENG RAYA – Anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) nomor urut 1 Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tengah (Sulteng), Hj. Sakinah Aljufri mendapat dukungan dari sejumlah organisasi yang tergabung dalam Barisan Sakinah Aljufri untuk maju bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sulteng tahun ini.
Dukungan itu, dilakukan melalui deklarasi yang berlangsung di salah satu rumah makan di Kota Palu pada Rabu (20/3/2024) malam.
Salah satu organisasi Barisan Sakinah Aljufri, Libu Mombine Tokaili yang diwakili oleh Maidah Sita dalam deklarasi itu membacakan bahwa, kami yang tergabung dari beberapa lembaga organisasi pada hari ini Rabu 20 Maret 2024 menyatakan sikap mendukung dengan sepenuhnya Hj. Sakinah Aljufri untuk ikut dalam Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, mengingat kerja dan kinerja serta perjuangan Sakinah Aljufri selama ini sebagai anggota legislatif dalam tugasnya melakukan peningkatan kebijakan pemerintah di berbagai bidang seperti pendidikan, kesehatan, destinasi wisata , pemuda dan olahraga, serta ekonomi UMKM di Sulawesi Tengah.
“Saat ini Sulawesi Tengah butuh pemimpin yang berdedikasi tinggi, cerdas, peduli dan religius. Bersama Sakinah Aljufri kita bangun Sulteng lebih bermartabat dan berdaya saing,” kata Maidah Sita dalam deklarasinya yang diikuti puluhan relawan dari Barisan Sakinah Aljufri.
Maidah menyebutkan, untuk organisasi yang masuk dalam Barisan Sakinah Aljufri diantaranya, Aliansi Perempuan Peduli Indonesia Sulteng, Serikat Perempuan Lembah Palu, Sejadah Kota Palu, Gerakan Masyarakat Alkhairaat, Libu Mombine To Kaili Sulteng, Forum Kaili Bersat, Garda 99 Asmaul Husna dan Ulubatli Hasan.
Sementara, Tenaga Ahli Anggota DPR RI, Edi Setiawan yang juga hadir dalam deklarasi itu mewakili Sakinah Aljufri mengatakan, Pemilihan Legislatif pada 14 Februari 2024 lalu di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah diduga diwarnai kecurangan dan money politic. Salah satu yang merasakan dampak dari dugaan kecurangan pada Pemilu 2024 itu adalah Sakinah Aljufri.
Menurutnya, Sakinah sebenarnya bisa meraih suara lebih dari yang ditetapkan oleh KPU sebanyak 56.365 atau lebih dari 100.000 suara caleg PKS secara keseluruhan. “Namun temuan kami di lapangan, suara ibu Sakinah tergerus oleh cara-cara yang tidak demokratis seperti adanya money politic di Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai yang sampai saat ini masih bergulir,” tuturnya.
Belum lagi lanjutnya, adanya temuan Bawaslu Sulteng yang telah diproses ke Posko Gakkumdu yang juga terkait upaya-upaya money politic berupa bagi-bagi sembako atau bantuan sosial (bansos) di wilayah Kota Palu. Termasuk kata Edi, perbedaan jumlah suara dari Sakinah di TPS, dengan suara yang terinput di website Siekap milik KPU. “Padahal saksi-saksi kami di tiap TPS ada semua, tapi kok berbeda suara yang ada di form C1 dengan yang disampaikan resmi oleh KPU,” katanya.
Meski demikian, pihak Sakinah Aljufri sudah legowo, namun mengaku tetap harus membuka hal ini ke masyarakat agar menjadi edukasi, sehingga praktik curang semacam ini tidak terjadi lagi di Pemilu mendatang.
Edi juga menegaskan, terkait dengan adanya dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024 di Sulteng, dirinya berharap agar Gakkumdu, Bawaslu bisa mengusut tuntas atas pelanggaran yang telah diterima, sehingga dapat menimbulkan jerah kepada oknum-oknum yang melakukan money politik. “Bukan hanya pelaku tapi otak pelakunya juga,” tegasnya.
Edi juga menyampaikan ucapan terima kasih dari Sakinah kepada masyarakat yang telah memberikan hak suaranya pada Pemilu 2024 lalu tanpa ada imbalan sepeserpun. Serta ucapan terima kasih kepada petugas KPPS, PPK serta saksi maupun rekan-rekan yang berpartisipasi dalam proses pemilihan kemarin. “Ucapan prihatin juga kepada petugas-petugas kita yang sakit atau bahkan meninggal saat bertugas mengawal proses perhitungan,” ucapnya.YAT