SULTENG RAYA – Melalui program Sabtu Ceria, Lembaga Pembinaan Khsusus Anak (LPKA) Kelas II Palu bersama mahasiswa/i Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Palu mensosialisasikan bahaya narkoba bagi Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), Sabtu (17/2/2024) siang.
Kegiatan bertajuk “Dampak Narkoba bagi Kesehatan di kalangan Remaja” merupakan program yang saat ini gencar diterapkan oleh LPKA Palu dengan menggandeng stakeholders terkait salah satunya Poltekkes Kemenkes Palu.
Kegiatan dipimpin langsung oleh salah seorang tenaga kesehatan LPKA Palu, Lisnawati dan didampingi oleh tujuh mahasiswa/i dari Poltekkes Kemenkes Palu serta diikuti oleh 24 orang ABH.
Lisnawati mengatakan, maraknya pengedaran narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya di kalangan generasi muda sangat meresahkan. Generasi muda yang diharapkan dapat menjadi penerus bangsa ini justru semakin banyak yang terjerumus penyalahgunaan Narkoba.
“Oleh karena itu, lewat program sabtu ceria ini, kita bersama Poltekkes Kemenkes Palu berikan sosialisasi dan penguatan dampak narkoba bagi kesehatan,” kata Lisnawati.
Selanjutnya ia menambahkan, tujuan adanya kegiatan ini yaitu memberikan wawasan dan pengetahuan kepada ABH tentang bahaya penyalahgunaan narkoba serta dampak buruk yang ditimbulkannya, dengan satu tujuan meningkatkan pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba serta dampak buruk yang ditimbulkannya dan meningkatkan kesadaran ABH akan peran pentingnya dalam menentukan masa depan bangsa.
Selain melakukan sosialisasi, LPKA Palu juga terus berupaya memberantas peredaran narkoba dengan melakukan tes urine tiap pekannya bagi seluruh anak binaan, serta tiap bulannya bagi pegawai.
“Diharapkan dengan adanya penyuluhan bahaya narkoba ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan para ABH tentang Narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya serta dapat menjadi Penggiat Anti Narkoba di lingkungannya,” harap Lisnwati.
Dengan menggunakan metode pemutaran video dan pembagian kelompok, hal ini dapat dengan cepat dipahami dan dimengerti oleh seluruh ABH.
Sementara, perwakilan mahasiswa/i, Ni Wayan Sridani mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu poin penting yang harus dipahami oleh semua instansi, lembaga pemerintahan, masyarakat, hingga keluarga. “Kita ketahui narkoba dan obat-obat terlarang saat ini mudah didapatkan. Maka dari itu, mari bersama perkuat ilmu pengetahuan tentang bahaya narkoba, tanamkan dari diri sendiri, ayo mulai hidup sehat,” ajaknya.
Dilain sisi, salah seorang ABH mengaku senang karena mendapatkan pemahaman lebih tentang bahaya narkoba dan ia juga berjanji akan menjauhinya serta menjadi pelopor ataupun penggiat anti narkoba. “Terima kasih, beragam pemahaman dan edukasi mengenai dunia kesehatan terus kami terima. Pastinya hal ini akan saya terapkan di lingkungan masyarakat nantinya,” terang BG.*/YAT