SULTENG RAYA – Sudah lebih satu dekade PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dibangun, tapi masih banyak yang salah paham soal perusahaan yang beralamat di Desa Fatufia, Bahodopi ini. masih banyak yang menganggap kalau PT IMIP adalah perusahaan tambang.
“Kami perlu memperjelas bahwa IMIP adalah kawasan industri. Selama ini masih banyak yang salah memahami, IMIP bukan perusahaan tambang,” ungkap Direktur Operasional PT IMIP, Irsan Wijaya dalam acara FGD bersama sejumlah perwakilan media di Tsingshan Wisma IMIP, Kamis malam (7/3/2024).
Dalam FGD itu, ternyata bukan hanya masyarakat umum yang menganggap PT IMIP adalah Perusahaan tambang yang melakukan kegiatan eksploitasi di Bahodopi. Dari sejumlah pernyataan pimpinan redaksi media massa yang ada di Sulteng, sebagian besar terkejut kalau dalam kawasan PT IMIP tidak ada aktivitas tambang.
Irsan Wijaya menjelaskan, kawasan pabrik PT IMIP memiliki luas 2. 000 hektare dan akan diperluas lagi hingga 4.000 hektar seiring dengan adanya sejumlah perusahaan Tiongkok yang akan berinvestasi di IMIP.
Di kawasan IMIP, total karyawan yang diserap sebanyak 80 ribu orang, serta sekira 19 ribu karyawan dari luar yang mengerjakan infrastruktur di PT IMIP. IMIP yang merupakan kawasan industri berbasis nikel, terdapat 54-55 tenan yang didalamnya mengolah bijih atau ore menjadi produk utama berupa nikel, stainless steel dan carbon steel.
Dikawasan IMIP terdapat sejumlah fasilitas pendukung agar mudah dan terjangkau diantaranya, pelabuhan laut, Bandara Udara Khusus, rumah sakit, power plant, fasilitas ibadah serta perumahan atau Mess.
Untuk membuktikan bahwa tidak ada pertambangan di Kawasan itu, manajemen PT IMIP mengajak sejumlah perwakilan media untuk menyaksikan secara langsung aktivitas di dalam Kawasan PT IMIP melalui agenda tour media.
Peserta tour media diajak mengunjungi kontrol room PT IMIP, serta sejumlah perusahaan diantaranya PT Indonesia Guang Ching Nickle and Stainless Steel Industry (GCNS), PT Huayue Nickel Cobalt, PT QMB New Energy Materials (QMB) serta terakhir mengunjungi Politkenik Industri Logam Morowali.
Dari hasil tour itu, perwakilan media menyaksikan tidak ada proses pertambangan di kawasan IMIP, tetapi proses pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi. Hadirnya industri ini membuat geliat ekonomi di Bahodopi tumbuh dan berkembang pesat. WAN