RAYA – Menteri (Mensos) RI, Tri Rismaharini meninjau pelaksanaan kegiatan Bakti Sosial (Baksos) operasi katarak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anuntaloko Parigi, Minggu (10/3/2024).

Tercatat 230 orang lebih warga Kabupaten Parigi Moutong () menjalani operasi yang diberikan secara gratis tersebut.

Mensos, Tri Rismaharini dalam jumpa pers mengatakan, pelaksanaan baksos operasi katarak tersebut merupakan tindak lanjut ketika Mensos melakukan kunjungan di wilayah Kecamatan Sausu pada hari Selasa tiga hari sebelumnya.

Pada saat kunjungan ke Sausu tersebut, Mensos menemukan beberapa warga yang kena katarak. Setelah itu, Mensos memerintahkan jajarannya bekerjasama dengan Pemda Parmout untuk melaksanakan baksos operasi katarak.

“Alhamdulillah sampai dengan jam segini (sekitar jam 13.30 WITA,red) sudah ada 230-an warga yang menjalani operasi katarak. Tapi ada beberapa yang dua mata. Jadi saya berterima kasih kepada dokter Andreas yang membantu kegiatan ini. Biasanya saya mengadakan acara semacam ini pesiapan paling cepat itu dua minggu. Tapi ini hanya tiga hari kita dapat melaksanakan operasi ini. Alhamdulillah sekali, kami dibantu timnya dokter Andreas dan Perdami yang melakukan operasi. Alhamdulillah lagi rumah sakitnya bisa kita manfaatkan untuk tempat operasi, karena di beberapa tempat kita harus cari lagi tempat untuk kamar operasi ,”ujar Mensos.

Mensos menambahkan, pihaknya akan menyisir daerah lain yang dekat dengan wilayah Kabupaten Parmout untuk melakukan kegiatan serupa, sehingga bila masih ada warga Kabupaten Parmout yang menderita katarak bisa dioperasi di kabupaten/kota tersebut.

“Bila masih ada warga Kabupaten Parigi Moutong yang kena katarak bisa kita operasi di tempat lain,”jelasnya.

Mensos juga menambahkan, hingga saat ini sudah 7.600-an orang masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia yang sudah menjalani operasi katarak yang dilaksanakan oleh Kemensos.

Menurutnya, Indonesia merupakan negara tertinggi penderita katarak di Asia Tenggara dan nomor dua tertinggi di dunia karena letaknya berada di garis khatulistiwa yang penduduknya sebagian besar bekerja sebagai dan nelayan.

Sementara itu, dr Andreas selaku koordinator pelaksanaan operasi mengatakan, di luar perkiraan ternyata penderita katarak di Parmout ternyata banyak sekali dengan tingkat katarak sudah cukup berat.  Hal itu katanya salah satunya disebabkan tingkat pelayanan Kesehatan mata di daerah ini masih minim.

Pada kesempatan itu, Mensos memberikan piagam kepada berbagai pihak yang berperan aktif membantu pelaksanaan operasi katarak tersebut. AJI