SULTENG RAYA- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Lukman S Tahir, M.Pd meminta kepada lulusan kampus itu membangun spirit perjuangan dalam menapaki hidup di masyarakat.

Spirit perjuangan itu harus terus dipupuk di dalam diri, karena salah satu yang dapat merubah hidup seseorang adalah spirit perjuangan untuk merubah nasib. Karena jeripayah dan perjuangan bisa merubah duka jadi tawa, dari kehinaan menjadi percaya diri, dan benci jadi cinta.

Bukti-bukti sejarah kata Prof Lukman telah banyak membuktikan hal itu,  seperti yang dialami oleh Najat Vallaud-Belkacem, seorang anak pengembala kambing dari Maroko bisa menjadi Menteri Pendidikan perempuan pertama di Prancis.

Begitu juga dengan Steven Paul Jobs, Ia adalah seorang mahasiswa semester satu yang Drop Out (DO) dari perguruan tinggi, karena tidak mampu membayar uang kuliah, namun tidak pernah kehilangan kreatifitas, dengan memanfaatkan grasi yang ada di rumah kontrakannya, mencoba mambangun sebuah perusahaan dengan kemampuan seni yang dimilikinya.

Mendesain produk-produk salah satunya Apple yang berhasil menggetarkan dunia. “Kondisi apapun yang dialami oleh seseorang harus tetap memiliki semangat untuk bangkit dan berubah. Karena orang yang mau berkreatifitas dan memiliki semangat juang, pasti akan membuahkan hasil yang terbaik,”sebut Prof Lukman saat menyampaikan pesan Almamaternya di hadapan peserta wisudawan dan wisudawati UIN Datokarama Palu, angkatan VI di Auditorium, Kamis (29/2/2024).

Namun kata Prof Lukman, tidak kalah penting dari semangat sprit perjuangan itu adalah moralitas, jangan mudah berprasangka buruk pada setiap orang, menilai seseorang hanya dari tampilan luarnya saja, atau menilai orang dari kata-kata orang lain. “Karena terlalu banyak yang kita tidak ketahui tentang seseorang,”sebutnya.

“Karena itu selalulah berprasangka baik kepada siapapun yang menjadi bagian dari hidup kita, karena bisa saja orang yang kita kira sebagai penghuni neraka, justru dia adalah penghuni surga yang masih berjalan di muka bumi ini,”pesan Prof Lukman. ENG