SULTENG RAYA- Chairunisa Anwar berhasil menjadi wisudawan terbaik Universitas Tadulako (Untad) Angkatan 122, dari 1.484 wisudawan yang mengikuti prosesi wisuda saat itu, Kamis (22/2/2024).
Prestasi ini turut memberikan rasa bangga bagi dirinya dan juga kedua orang tuanya, yang selama ini telah memberikan dukungan penuh kepadanya selama menumpuh pendidikan.
Putri pasangan dari mantan Kepala MAN IC Palu yang kini menjabat sebagai pengawas Madrasah di Kementerian Agama (Kemenag) Kota Palu Soim Anwar., S.Pd., M.Pd dan Sutik Aningsih itu memulai perjalanan kuliah di Untad di Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Prodi Biologi pada tahun 2020, mempu menyelesaikan studinya selama 3 Tahun / 4 Bulan / 10 Hari dengan IPK 3,98 / Pujian.
Nisa sapaan akrap putri dari Soim Anwar itu, menuturkan jika dirinya selama dibangku kuliah tidak begitu menonjol dari sisi prestasi. Bahkan selama di kampus hanya memilih terlibat dalam organisasi internal, yaitu Himpunan Mahasiswa Biologi, dan menjabat sebagai Bendahara Umum, itupun kerap muncul perasaan kurang percaya diri jika terlibat langsung di kegiatan, sehingga muncul rasa takut jika mengeksplorasikan diri.
Namun dari itu semua, Nisa juga memiliki pengalaman yang cukup berkesan selama masa kuliah, itu terjadi saat mengikuti program magang di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dalam proses magang itu, Nisa berkesempatan bertemu dengan banyak peneliti yang berbagi ilmu berdasarkan bidang keahlian mereka. Bahkan dapat berkesempatan menjalin hubungan dengan banyak orang baru.
Pengalaman lainnya yang mengesankan juga katanya saat mengikuti kegiatan praktikum di Jurusannya, yang dilaksanakan dari semester 1 hingga 6. Meskipun tantangan laporan praktikum terkadang berat, namun keseruan dan lika-liku yang dialami selama praktikum memberikan warna tersendiri pada perjalanan akademisnya. Menjadi asisten praktikum juga menjadi pengalaman berkesan baginya.
Putri kelahiran Kota Palu, 3 Agustus 2002 ini mengaku tidak menyangka bakal menjadi wisudawan terbaik, sebab dari semester satu ia hanya mengikuti alur dan menekuni semua mata kuliah. Namun dibalik itu semua, ternyata mampu sukses meraih IPK 3.98 predikat pujian dengan masa studi tiga tahun empat bulan.
Perasaan haru katanya muncul ketika namanya dipanggil menjadi wisudawan terbaik dan momen paling mengesankan saat menggandeng tangan kedua orang tua maju ke depan untuk menerima piagam.
“Walaupun tidak banyak prestasi yang saya ukir selama berada di bangku kuliah, tapi menyelesaikan studi dengan cepat sudah menjadi suatu kebanggan untuk diri saya sendiri dan keluarga,” jelas gadis kelahiran 2002 ini.
Nisa berpesan kepada para mahasiswa yang sedang berjuang untuk menyelesaikan studi agar tetap semangat dalam menyusun naskah skripsi. Chairunisa sering mendengar dari dosen pembimbingnya, bahwa “Naskah yang baik adalah naskah yang selesai,” mengajak semua untuk melawan rasa malas dan menyelesaikan perjalanan studi dengan sukses. *ENG